Jalan Berbeda
Ketika membaca koran nasional pada suatu pagi, mata saya tertumbuk pada satu nama yang sangat familiar, nama kakak saya. Oh rupanya kakak dipercaya menjadi Kepala dari suatu Pusat Penelitian Nasional. Betapa bangganya saya... Saya pun jadi teringat, beberapa bulan yang lalu, kakak yang lain juga mendapat kepercayaan memimpin suatu lembaga bergengsi di negeri ini... Itupun gegap gempita di media massa. “Lalu, bagaimana dengan saya?” Saya malahan berada di sini, di tempat yang mungkin dianggap orang adalah tempat yang hina. Duh.... Saat berkesempatan menelepon bunda, saya pun memberikan ucapan selamat pada beliau, atas prestasi yang dicapai kakak sulung. Bunda terdengar sangat bangga ketika menceritakannya. Namun, ketika saya bilang, “Maaf ya Bun, anakmu yang bungsu ini malah ada di sini”, Bunda tidak terdengar sedih atau mengeluh, sebaliknya Bunda bilang: “semua anak punya jalan sendiri-sendiri, jalanmu berbeda”. Ya, saya ja...