Mampir
Saya ingat dulu pernah ada perdebatan sengit di whatsapp group para bos tentang bagaimana cara memandang hidup. Berawal dari debat sengit tentang permasalahan pekerjaan di kantor yang makin memanas, tiba-tiba salah seorang menyeletuk "Ngapain sih ribut-ribut. Kita di sini kan cuma mampir, minum air doang." Maksudnya ia ingin meredam pedebatan. Toh hidup di dunia ini cuma sebentar, cuma sekadar mampir, hanya sebentar di jalan kita yang masih panjang. Yang kita belum tau sepanjang dan selama apa. Tapi masih saja ada yang menyeletuk "Iya cuma mampir. Tapi saya kan ingin minum air sehat dan bersih." Gara-gara itu, diskusi pun memanas lagi. Hihihi. Masalah mampir ini lah yang akhir-akhir ini jadi memenuhi kepala saya. Karena saat ini saya berada di tempat yang dari dulu selalu ingin saya hindari dengan segala daya upaya. Sehingga dulu saya selalu berusaha terus berlari menjauhinya sampai terengah-engah selama empat tahun. Akhirnya tidak dapat dihindari lag...