Stop Worrying



Sebelum hari ini tiba, saya tak bisa tahan untuk terus menerus bertanya kepadaTuhan, kenapa saya harus menjalani ini semua? Kenapa kok harus tinggal di tempat ini.

Akhirnya saya mengerti ketika mendapatkan jawabannya.

Tuhan sedang memberi waktu bagi saya untuk istirahat dan stop khawatir.

Selama ini, saya mengurus terlalu banyak hal, mulai dari hal penting sampai yang enggak penting, mulai dari yang sederhana hingga yang rumit.

Dengan kepindahan ini saya juga tidak bisa main ponsel. Tidak bisa memeriksa media sosial ataupun sekadar chatting. Saya juga tidak lagi menerima telpon dan tidak bisa main game. Saya terhindar dari ingar bingar grup WhatsApp yang isinya campur aduk, adu argumen, dll.

Kini dunia saya sunyi senyap tanpa bunyi notifikasi.

Dan yang pasti, saya juga tidak ditelpon oleh agen asuransi, kartu kredit, member hotel, sms penawaran KTA, dan yang utama: saya tidak lagi dikontak debt collector. Hehehe.

Sekarang saya jadi tenang, enggak perlu ketakutan menerima telepon atau pesan dari orang-orang yang memang tidak ingin saya terima. Saya juga enggak baper lagi saat pesan saya tak terjawab.

Saya juga tidak pusing memikirkan menu makanan hari ini, belanja, bahkan tak lagi harus galau mencari teman makan siang di kantor. Di tempat ini, semua sudah pasti. Jam makan, menu dan teman makannya sudah ditentukan, tinggal dijalani saja. 

Saya juga tidak dikejar target revenue lagi, jadi tidak perlu panik setiap menjelang akhir bulan apabila target tak tercapai. Saya tidak perlu pontang panting cari klien, door to door mencari proyek. Tidak perlu membuat proposal atau laporan sampai begadang jauh malam.

Tidak perlu sibuk membuat janji dengan klien atau menghadap pejabat untuk minta proyek. Tidak ada lagi rapat-rapat panjang yang memakan waktu karena memang saat rapat sering dipakai untuk bicara ngalor ngidul.

Pokoknya saya sekarang santai, tidak perlu melihat tabel pencapaian target untuk melihat pencapaian saya. Sekarang saya juga tidak peduli karena juga sudah tidak lihat angka-angkanya. Pokoknya no worries!

Jadi, sekarang saya bisa fokus kepada diri sendiri, mengerjakan hal-hal yang dulu hanya ada di rencana-rencana saya. Sekarang juga waktu yang tepat untuk introspeksi dan memperbaiki diri.

Itulah kenapa, saya kini merasa paham apa yang diberikan Tuhan kepada saya. Kini saya bisa menerima dengan ikhlas. Terima kasih Tuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...