Rating
Sebuah panggilan telpon masuk ke ponsel saya. Hm, nomor ga dikenal, tapi bolehlah saya coba angkat. Ternyata dari suatu bank yang baru saja saya datangi untuk bertransaksi kemarin. Sang penelepon rupanya ingin memastikan agar saya memberikan rating 5 untuk kantornya. Saya pun menjelaskan bahwa hal yang sama sudah dilakukan oleh sang teller yang kemarin melayani saya. Saya pun sudah jawab kemarin, lanjut saya. Sang penelepon pun kepo, ingin tahu jawaban saya kemarin. Akhirnya saya pun menerangkan panjang lebar, bahwa sorry to say, kantormu tidak sebaik kantor cabang lain yang biasanya saya datangi. Dia pun bertanya, kalau diminta untuk memberi rating, berapa rating yang akan saya berikan? Saya jawab, ya 4 lah, karena ada yang lebih baik dari kantormu. Dia pun kemudian terus membujuk saya, saya pun terus bertahan walaupun saya tahu, kondisi lingkungan kantor cabang ini berbeda dengan yang biasa saya datangi. Tapi, ...