Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Bukan tentang Uang

Cerita ini kembali tentang teman si Kakak yang kurang beruntung dari sisi keuangan, namun dianugerahi kepandaian.   Dia pun sudah diterima di Universitas negeri impiannya, sesuai hasil diskusinya dengan saya ( http://baby-godlovesme.blogspot.co.id/2016/10/definisi-susah.html ).   Suatu hari dia WA saya dan menjelaskan bahwa dia ingin tinggal di asrama universitas, namun sepertinya supaya dapat kamar, dia harus menyewa 2 bulan sebelum masa kuliah, yang menurut dia cukup berat.   Saya langsung menjawab pendek:   Berapa? At my surprise, dia melanjutkan chatnya:   mungkin network tante bisa bantu supaya aku dapat kamar di bulan pas masuk kuliah? Jleb, saya langsung merasa ga enak.   Ternyata dia bukan minta bantuan dana dari saya.   Saya benar-benar merasa ditampar.   Kebetulan saat itu saya sedang bersama si Kakak dan saya menunjukkan chat itu.   Kakak pun komen, makanya bu, tunggu dulu chatnya selesai, masak ga belajar dari pengalaman ...

Tim Sukses

Tim Sukses (timses) adalah sekumpulan orang yang membantu pemenangan calon pemimpin.   Mulai dari kampanye, pencitraan, memberi masukan pada sang calon untuk bersikap, sampai membantu juga membuat visi, misi, dan sebagainya hingga program, yang kemudian dituangkan dalam materi kampanye. Nah, saat ini saya sedang jadi timses teman saya yang sedang maju dalam pemilihan ketua alumni sekolah kami.   Tadinya sih ga niat jadi timses, tapi karena rasa setia kawan, akhirnya saya ikutanlah. Kalau diingat-ingat, saya baru dua kali jadi timses.   Yang pertama dulu adalah ketika suami saya maju dalam pemilihan ketua international student ketika kami bersekolah di Amerika.   Waktu itu, ketua international student seringnya dari Taiwan, karena memang populasi mahasiswa Taiwan paling besar dibandingkan negara lainnya.   Awalnya cuma iseng, karena penasaran aja, kok bisa teman kami yang dari Malaysia menjadi ketua beberapa tahun sebelumnya.    Padahal kayak...

Berhutang pada Tuhan

Daripada kamu utang budi sama orang, atau malah utang uang untuk menyelesaikan kasusmu, mendingan kamu utang sama Tuhan.   Begitu kata teman saya ketika kami berdiskusi tentang langkah apa yang akan saya ambil dalam rangka tindak lanjut kasus saya. Maksudnya?   Saya benar-benar ga paham apa maksud perkataan sang teman.   Dia pun melanjutkan, coba kamu tulis surat ke presiden minta pengampunan dan kamu berdoa pada Tuhan supaya permohonan kamu dikabulkan oleh presiden.   Saya pun buru-buru menjawab: Lah, emang saya siapa?   Sampe nulis surat ke presiden segala? Teman saya pun menjawab panjang lebar: bukan masalah kamu siapa, yang penting semua cara harus dicoba.   Ini yang saya maksud dengan utang sama Tuhan, kamu berdoa minta pada Tuhan supaya dikabulkan, artinya kamu bayar utang ke Tuhan kan dengan ibadah, dengan berdoa. Jleb, saya langsung diam.   Tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh saya tentang masalah ini, cara pandang ini. ...

Tingkat Urgensi

Bu, ganggu ga?   Ada sesuatu yang urgent, bu.   Begitu chat yang masuk dari salah seorang anak buah saya.   Saya pun langsung deg-degan, apa yang terjadi ya?   Secara ini anak tinggal sendirian di kota besar ini, anak gadis pula.   Oh, saya takut sekali membayangkan yang tidak-tidak.... Otomatis saya pun tanya kenapa.   Dengan deg-degan saya menunggu jawabannya yang tak kunjung tiba.   Setelah beberapa saat, akhirnya dia menjawab, bahwa jaringan internetnya bermasalah, jadi dia mau ganti ke jaringan lain yang lebih handal, untuk itu dia mau kasbon dulu.   Oalah, saya pikir ada yang sakit atau kecelakaan atau kemalangan lainnya.   Fuih, lega juga sih.... Memang orang-orang punya tingkat urgensi yang berbeda-beda.   Buat kita penting, belum tentu penting buat orang lain, begitu pula sebaliknya.   Buat saya pribadi, urgent itu kalo sudah ada yang masuk Rumah Sakit, atau hal-hal genting lainnya seperti kemalingan, kecelakaan, b...