Berhutang pada Tuhan
Daripada kamu utang budi sama orang, atau malah utang uang
untuk menyelesaikan kasusmu, mendingan kamu utang sama Tuhan. Begitu kata teman saya ketika kami berdiskusi
tentang langkah apa yang akan saya ambil dalam rangka tindak lanjut kasus saya.
Maksudnya? Saya
benar-benar ga paham apa maksud perkataan sang teman. Dia pun melanjutkan, coba kamu tulis surat ke
presiden minta pengampunan dan kamu berdoa pada Tuhan supaya permohonan kamu
dikabulkan oleh presiden. Saya pun
buru-buru menjawab: Lah, emang saya siapa?
Sampe nulis surat ke presiden segala?
Teman saya pun menjawab panjang lebar: bukan masalah kamu
siapa, yang penting semua cara harus dicoba.
Ini yang saya maksud dengan utang sama Tuhan, kamu berdoa minta pada
Tuhan supaya dikabulkan, artinya kamu bayar utang ke Tuhan kan dengan ibadah,
dengan berdoa.
Jleb, saya langsung diam.
Tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh saya tentang masalah ini, cara
pandang ini. Ya begitu mudah, ga usah
pusing nanti bayarnya gimana, ga usah sampe jual aset. Hehehe....
Saya pun kemudian flash back ke beberapa tahun yang lalu,
ketika seorang sesepuh mengajarkan saya cara berdoa, katanya sebutkan saja
hal-hal atau kebaikan apa saja yang telah kamu lakukan dan kemudian sebagai
bayarannya kamu minta hal-hal yang kamu inginkan.
Waktu itu yang langsung terlintas di kepala saya adalah, duh,
masak sama Tuhan aja itungan banget sih?
Pake ngungkit-ngungkit segala apa yang sudah kita lakukan. Namun sekarang saya baru agak terbuka
pikirannya bahwa memang kebaikan-kebaikan atau amalan-amalan yang kita lakukan itu
lah cara kita membayar hutang kepada Tuhan.
Jadi, mungkin apa yang teman saya bilang itu benar. Daripada saya pusing pala barbie mikirin
utang yang makin menumpuk karena biaya-biaya yang harus saya keluarkan untuk
menjalani kasus saya sudah cukup banyak, mendingan saya behutang pada Tuhan,
berdoa pada Tuhan, karena toh semuanya sudah saya siapkan, saya sudah
menyiapkan anak-anak saya untuk menghadapi hal yang terburuk, jadi nothing to
lose, no worries.....
Ga penting lagi saya siap atau tidak siap, just do it. Seperti teman saya bilang, worth to try. Mari berhutang pada Tuhan.....
Komentar
Posting Komentar