Tim Sukses
Tim Sukses (timses) adalah sekumpulan orang yang membantu pemenangan
calon pemimpin. Mulai dari kampanye,
pencitraan, memberi masukan pada sang calon untuk bersikap, sampai membantu
juga membuat visi, misi, dan sebagainya hingga program, yang kemudian dituangkan
dalam materi kampanye.
Nah, saat ini saya sedang jadi timses teman saya yang sedang
maju dalam pemilihan ketua alumni sekolah kami.
Tadinya sih ga niat jadi timses, tapi karena rasa setia kawan, akhirnya saya
ikutanlah.
Kalau diingat-ingat, saya baru dua kali jadi timses. Yang pertama dulu adalah ketika suami saya maju
dalam pemilihan ketua international student ketika kami bersekolah di
Amerika. Waktu itu, ketua international
student seringnya dari Taiwan, karena memang populasi mahasiswa Taiwan paling
besar dibandingkan negara lainnya.
Awalnya cuma iseng, karena penasaran aja, kok bisa teman kami yang dari
Malaysia menjadi ketua beberapa tahun sebelumnya. Padahal kayaknya beda tipis lah antara mahasiswa
dari Malaysia dengan dari Indonesia.
Alhasil, majulah sang suami mencalonkan diri dan saya jadi timsesnya. Ga hanya jadi timses, saya jadi penasihat pribadinya,
ya iya lah yaw, dalam hal memilih calon wakil ketua. Saya pilihkan yang benar-benar berbeda dengan
suami saya, yaitu wanita, dari Amerika Latin dan cantik, hihi. Saya bantu membuat visi, misi dan tetek bengek
terkait hal tersebut sampai program, buatin pidato dan ketika debat saya juga
yang bertanya pada lawan. Semua saya lakukan
demi cinta, cieeee….
Rupanya aktivitas saya diperhatikan oleh beberapa dosen,
sehingga saya direkomendasikan untuk masuk ke senat mahasiswa mewakili
international student. Jelas saya menolaklah,
wong Bahasa Inggris saya aja masih belepotan, masak disuruh sidang, debat,
pidato di antara para native speaker.
Malulah. Waktu jadi timses, saya
mendadak lancar berbahasa Inggris karena kepepet, ya karena cinta tadi,
heuheu. Nah, sekarang, apa dong
justifikasinya untuk berkorban jadi senator di kampus? Ga deh ya, wkwkwk…..
Sekarang pun saya juga lagi pikir-pikir nih. Kok saya semangat banget ya waktu di awal pendirian
timses, tapi sekarang setelah berjalan beberapa waktu, saya mulai kendur. Kayaknya rada malas rapat sana rapat sini dengan
timses. Oh mungkin kembali ke niat awal aja
ya, karena rasa setia kawan, tapi ya begitulah, rasa setia kawan pastinya tidak
bisa mengalahkan rasa cinta, makanya saya
ga semangat dulu. Rupanya, semua karena
cinta, qiqiqi…..
Komentar
Posting Komentar