Bertahun-Tahun Kemudian

Waktu itu, saya baru saja lulus kuliah, fresh graduate gitu lah, dan lagi mencoba peruntungan untuk pindah kerja.  Secara saya emang sudah bekerja sebelum lulus kuliah.  Ceritanya pengen ganti suasana.  Karna kan pasti beda lah kalo kita kerja sebelum sarjana dan sesudah sarjana.  Pengennya kan lebih dihargai ya.  Nah, saya melamar ke salah satu bank Pemerintah.  Tentu saja saingannya banyak banget, sampai tes saringan masuknya aja di GBK.  Ckckck. Tapi ndilalah nya saya kok kepanggil untuk proses berikutnya.  Alhamdulillah....

Dari sinilah cerita saya dimulai....

Waktu itu, saya kebetulan datang duluan, kayaknya yang pertama atau kedua.  Jadi masih bisa milih mau duduk di mana.  Sesudahnya makin banyak yang datang dan orang itu duduk tepat di depan saya, berhadap-hadapan.  Karna penampilannya, saya sempat berpikir, oh mungkin ini pegawai bank yang akan mewawancara kami.  Tapi ternyata bukan, dia sama-sama pelamar.  Namun saat itu, kami ga sempat berkenalan.  

Di beberapa tahapan tes berikutnya, saya selalu ketemu orang itu.  Tapi karna ada orang-orang lain yang lebih ramah dan ehm kebetulan ganteng, jadilah saya ga memperhatikan dia.  Ya mendingan perhatiin yang ganteng lah, mana yang ganteng super ramah sama saya, ahahaha.

Begitu pula ketika kami sudah diterima, kami sempat mengikuti pendidikan kemiliteran.  Di pendidikan itu pun saya juga ga bertegur sapa dengannya, karna ya gimana ya, yang nawarin bawa tas saya juga banyak, ganteng pula.  Jadi, mana sempet memperhatikan orang itu.

Waktu pun berlalu sampai puluhan tahun.....

Saat ini, ketika saya terpuruk, ga punya pekerjaan, saya mulai bingung dengan kredit-kredit saya di bank ex tempat saya bekerja dulu.  Gimana ya supaya bisa dapat keringanan pikir saya.  Saya memang sempat liat nama orang itu ada di puncak pimpinan bank itu, tapi saya yakin dia ga kenal saya.  Secara ga pernah ngobrol....

Suatu hari, teman saya di bank itu bilang, kamu coba kontak orang itu deh, karna saya sudah cerita masalahmu.  Saya pun berpikir, nothing to lose, coba aja saya WA. And to my surprise, WA saya langsung dibalas dan dia tau nama saya dan permasalahan saya!! OMG.  Seorang Direktur bank terbesar di negeri ini menjawab WA saya....

Dia pun memerintahkan anak buahnya untuk menangani semua kredit saya.  Jadilah heboh.  Namanya Direktur yang nyuruh, tiba-tiba rapat lah para bawahannya hanya untuk mengurus kredit saya yang mungkin besarnya ga penting banget buat bank sebesar itu.  

Para Kepala Cabang pun sibuk memperkenalkan diri pada saya.  Mereka juga titip pesan supaya saya bilang pada sang Direktur bahwa saya sudah dibantu.  Baiklah, saya pun WA beliau - sekarang saya harus sebut dia beliau haha - di hari Sabtu untuk melaporkan kepala cabang mana saja yang sudah follow up.  Kembali, to my surprise, beliau langsung kontak kepala cabang yang belum menindaklanjuti.  Wah.....

Bayangkan, di hari Sabtu, hari libur gitu loh, seorang Direktur bank terbesar, mau bersusah payah mengurus kredit saya yang bukan siapa-siapa ini? Speechless....

Saya sungguh bersyukur, ternyata ada orang yang segitu baiknya pada saya.  Saya sungguh bersyukur Tuhan menggerakkan beliau untuk membantu saya.

Sekarang saya baru memahami, kenapa Tuhan menempatkan posisi duduk saya dan beliau berhadap-hadapan bertahun-tahun yang lalu, karna Tuhan sebenarnya memberi clue kepada saya: coba perhatikan orang ini, bertahun-tahun kemudian dia akan membantumu.  

Bertahun-tahun kemudian, saya masih terbayang dia duduk di hadapan saya.....

Terima kasih Tuhan....


Komentar

  1. Setiap peristiwa pasti Ada hikmah nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Walaupun hikmahnya kadang waktunya sangat lama. Bertahun-tahun kemudian....

      Hapus
  2. Mulia sekali hati orang itu y bun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Makanya mungkin dia jadi direktur ya....

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...