Layangan Putus
Ketika saya bertanya kepada Meta AI, layangan putus kayak apa? Dan si Meta AI jawab begini, layangan putus adalah kondisi ketika layangan yang sedang terbang tiba-tiba putus atau terlepas dari tali yang menghubungkannya dengan pemainnya. Ini bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti:
1. Angin yang terlalu kuat
2. Tali yang terlalu panjang atau terlalu pendek
3. Layangan yang tidak seimbang
4. Tabrakan dengan objek lain
5. Kerusakan pada layangan atau tali
Ketika layangan putus, biasanya layangan akan terbang secara tidak terkendali dan bisa jatuh ke tanah atau terjebak di pohon.
Nah penggalan kalimat terakhir ini sepertinya menggambarkan apa yang saya rasakan saat ini. Sejak kepergian ibu beberapa bulan yang lalu, saya merasa seperti layangan putus, tiba-tiba putus atau terlepas dari tali dan kemudian terbang secara tidak terkendali dengan kekhawatiran jatuh. Huhuhu…..
Ibarat layangan putus, saya gamang sekali memasuki bulan Ramadhan tahun ini, karena terus-terusan membayangkan, Lebaran ini ga ada ibu, kemana saya Lebaran ini karena ibu sudah ga ada? Pikiran ini terus menggayuti saya di awal Ramadhan, hingga akhirnya saya sampaikan kepada kakak tertua saya. Sang kakak pun langsung mengusulkan agar kita semua kumpul di rumah tante tertua. Saya pun agak semangat mendengarnya dan beli baju buat Lebaran.
Tiba-tiba, di akhir Ramadhan, beberapa hari menjelang Lebaran, saya diberi tahu kakak saya, bahwa rencana kumpul batal, karena tante memutuskan pulang kampung ke kampung suaminya. Ya ampun, saya pun kembali oleng, kembali merasa menjadi layangan putus, apalagi sudah beli baju Lebaran, rasanya oleng dan kesal karena bajunya jadi mubazir.
Saya pun membahas hal ini dengan sohib saya, eh jawabnya malah bikin saya tambah murung. Katanya, kehilangan ibu itu bisa bertahun-tahun, dia saja baru bisa move on setelah 3 tahun. Wah, artinya 2 tahun ke depan, saya harus siap-siap jadi layangan putus lagi, hiks…..
Anyway, benar juga ternyata ya quotes dari Lisa-Jo Baker: “Losing a mother doesn't happen in a moment. It takes years to appreciate the impact of what's gone.” So, bersiaplah menghadapi tahun-tahun sulit…..
Akhirnya, kami memutuskan hanya berkumpul dengan keluarga kakak. Walaupun kami hanya segelintir, namun lumayanlah, kami bisa berkumpul mengenang ibunda. Dan saya pun jadi bisa memakai baju lebaran saya, hihihi….
Komentar
Posting Komentar