Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Pidato Kekalahan

Banyak orang antusias ingin mendengar apa yang diucapkan oleh pemenang suatu pertandingan.   Semua orang biasanya dapat menilai karakter sang pemenang dari pidatonya.   Pidato kemenangan yang menurut saya sangat berkesan adalah yang diucapkan oleh Adele ketika memenangkan Grammy Award.   Dia bilang, Beyonce lebih pantas daripada dirinya dan dia pun mematahkan pialanya sehingga bisa dia bagi kepada Beyonce.   Sungguh unik. Sebenarnya yang lebih sulit adalah untuk menyampaikan pidato atas suatu kekalahan.   Kalah aja rasanya sudah menyakitkan, untuk menerimanya sulitnya bukan main, apalagi kemudian kita dituntut untuk menyampaikan sesuatu tentang kekalahan kita.   Kalau hanya tertulis aja mungkin masih bisa, karena kita bisa menyembunyikan emosi kita, tapi ketika harus menyatakannya di depan banyak orang?   Huhuhu, banyak orang yang gagal. Tengok aja dulu ketika pilpres, kayaknya yang kalah sulit untuk mengakuinya.   Bahkan sekelas Hillary Clinton pun masih ga bisa nerima.   Li

U don’t have to be Rich

Sebagai ibu dari anak yang akan menghadapi ujian, saya sangat antusias apabila ada undangan pertemuan dari sekolah, karena saya yakin akan banyak informasi seputar ujian anak-anak.   Jadi lah saya selalu menyempatkan hadir dan duduk paling depan supaya bisa fokus, ga diajak ngobrol kiri kanan dan mudah bertanya. Hari itu pertemuan digelar dalam rangka memberikan informasi bahwa ujian anak-anak akan dilaksanakan menggunakan computer, namun sekolah hanya punya computer kurang lebih seperempat dari jumlah murid.   Jadi, apabila dilakukan as it is, maka ujian akan dilakukan dalam 4 shift dimana shift terakhir dimulai pukul 8 malam dan berakhir pukul 11 malam.   Fuih… Jadi sekolah berinisiatif untuk memohon bantuan pinjaman computer atau laptop dari ortu murid, dengan harapan pelaksanaan ujian dapat dilakukan dalam 2 shift saja, sehingga akan berakhir pada siang atau sore hari. Berbagai reaksi timbul, kebanyakan memang mempertanyakan kebijakan pemerintah tentang ujian berba

Habitat

Habitat: an ecological or environmental area that is inhabited by a particular species of animal, plant, or other type of organism. The term typically refers to the zone in which the organism lives and where it can find food, shelter, protection and mates for reproduction. It is the natural environment in which an organism lives, or the physical environment that surrounds a species population. (Wikipedia) Habitat, sebagaimana definisinya, adalah tempat dimana mahluk hidup bisa tumbuh dan berkembang.   Nah, istilah habitat ini secara populer suka digunakan untuk tempat dimana kita merasa nyaman, misalnya tempat atau lapangan pekerjaan yang kita kerjakan selama bertahun-tahun. Habitat saya dulu ada pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan di lapangan, yang memang kebanyakan laki-laki di pekerjaan itu.   Walaupun saya memilih cabang yang lebih ramah pada wanita, tetap saja saya banyak berhubungan dengan para laki-laki. Ketika saya berhenti bekerja di situ, saya pun pinda

Jiwa yang Terusik

Hari itu suasana kantor ga seperti biasanya.   Di mulai dengan ada yang terkunci di pantry ketika saya belum datang, berjatuhannya buku di rak dekat jendela dan kemudian di akhiri dengan daun pintu dan jendela yang pada terbuka dan diterpa angin sehingga bunyinya begitu keras mengangetkan kami semua.   Saya kok jadi ga tenang ya.... Hari itu, salah seorang teman kantor pun bercerita bahwa dia bisa melihat hal gaib.   Duh, kenapa sih pake cerita?   Ditambah pula dengan teman lainnya bilang, memang dia ga bisa melihat namun bisa merasakan ada spirit di situ.   Saya makin khawatir, duh, saya kok jadi takut banget ya? Padahal, hari-hari sebelumnya, kami biasa-biasa saja bekerja di situ.   Memang hari ini, kami didatangi seorang kontraktor yang rencananya akan merenovasi bangunan kantor kami.   Dan saya usul, ada bagian   yang dihilangkan.   Jujur, saya paling takut kalau harus ke bagian itu, makanya saya usul bagian itu dihilangkan. Nah, saya sempat kepikiran, apakah ada jiwa yan