Habitat
Habitat: an ecological
or environmental area that is inhabited by a particular species of animal,
plant, or other type of organism. The term typically refers to the zone in
which the organism lives and where it can find food, shelter, protection and mates
for reproduction. It is the natural environment in which an organism lives, or
the physical environment that surrounds a species population. (Wikipedia)
Habitat, sebagaimana definisinya, adalah tempat dimana
mahluk hidup bisa tumbuh dan berkembang.
Nah, istilah habitat ini secara populer suka digunakan untuk tempat
dimana kita merasa nyaman, misalnya tempat atau lapangan pekerjaan yang kita
kerjakan selama bertahun-tahun.
Habitat saya dulu ada pekerjaan yang berkaitan dengan
pekerjaan di lapangan, yang memang kebanyakan laki-laki di pekerjaan itu. Walaupun saya memilih cabang yang lebih ramah
pada wanita, tetap saja saya banyak berhubungan dengan para laki-laki.
Ketika saya berhenti bekerja di situ, saya pun pindah
dunia. Dunia saya, menurut saya lho,
jadi lebih feminin. Saya lebih banyak
mengerjakan hobby saya dan kemudian me-monetize-nya sehingga bisa menjadi tumpuan hidup.
Namun, tak bisa dipungkiri, karena berganti dunia, semuanya
dimulai lagi dari nol, dari bawah, sehingga saya tidak bisa langsung menikmati
kebebasan finansial seperti dahulu.
Namun dengan passion dan semangat yang pantang menyerah, saya merasa
setelah berjalan tiga tahun, usaha saya mulai membuahkan hasil. Saya pun mulai merasa percaya diri, nyaman
dan berpikir, hmmm, mungkin ini habitat baru saya, tempat di mana saya dapat
tumbuh dan berkembang.
Tanpa saya duga, tawaran pekerjaan dari bidang pekerjaan
yang dulu ternyata datang secara tiba-tiba.
Entah mengapa, saya yang sudah menolak mentah-mentah akhirnya mengiyakan
dengan segudang syarat bahwa saya boleh tetap mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
saya saat ini.
Dengan canggung, saya kembali ke habitat yang dulu. Dan apa yang terjadi? Ternyata saya dapat merangkai kembali network
yang telah saya tinggalkan. Saya juga
menjumpai orang-orang yang memang telah saya kenal dahulu. Jujur, ternyata lebih mudah. Benar kata seorang teman, ketika kamu kembali
ke duniamu dahulu, akan lebih mudah untuk mengembalikan semuanya, dibanding
ketika kamu masuk ke dunia baru.
Ya, saya kembali ke habitat saya. Namun, jauh di lubuk hati yang paling dalam,
kegalauan itu masih ada, apa benar ini yang saya inginkan?
Komentar
Posting Komentar