Pidato Kekalahan
Banyak orang antusias ingin mendengar apa yang diucapkan oleh pemenang suatu pertandingan. Semua orang biasanya dapat menilai karakter sang pemenang dari pidatonya. Pidato kemenangan yang menurut saya sangat berkesan adalah yang diucapkan oleh Adele ketika memenangkan Grammy Award. Dia bilang, Beyonce lebih pantas daripada dirinya dan dia pun mematahkan pialanya sehingga bisa dia bagi kepada Beyonce. Sungguh unik.
Sebenarnya yang lebih sulit adalah untuk menyampaikan pidato
atas suatu kekalahan. Kalah aja rasanya
sudah menyakitkan, untuk menerimanya sulitnya bukan main, apalagi kemudian kita
dituntut untuk menyampaikan sesuatu tentang kekalahan kita. Kalau hanya tertulis aja mungkin masih bisa,
karena kita bisa menyembunyikan emosi kita, tapi ketika harus menyatakannya di
depan banyak orang? Huhuhu, banyak orang
yang gagal.
Tengok aja dulu ketika pilpres, kayaknya yang kalah sulit
untuk mengakuinya. Bahkan sekelas
Hillary Clinton pun masih ga bisa nerima.
Liat saja di pidato kekalahannya, dia menyalahkan gendernya, dengan kata
lain, dia bilang dia kalah karena dia perempuan. Padahal, kalau dia menang, saya yakin lawan
politiknya akan bilang, dia menang karena dia perempuan. Jadi, stop isu gender, karena bisa digunakan
untuk apa pun, menang atau kalah. Yang
terpenting, stop menyalahkan orang lain atau menyalahkan hal lainnya, sebagai
penyebab kekalahan.
Yang juga sering dilakukan orang yang kalah adalah menuduh
lawannya curang. Plis deh, hidup sudah
diatur, mau lawannya curang pun, kalau sudah ditentukan oleh Tuhan sebagai
pemenang, jadilah dia pemenang yang curang.
Tetap aja pemenang kan?
Namun hari ini saya mendapatkan hal menarik, hal baik, hal
yang memberikan pelajaran berharga bagi saya.
Yang pasti, hal yang membuat saya berpikir, ini orang baik, calon
pemimpin. Kenapa? Hari ini saya mendengarkan pidato kekalahan
salah satu calon pemimpin di daerah saya.
Pidato kekalahannya sungguh bagus, indah dan menunjukkan kelas orang
ini. Menunjukkan kebesaran hatinya, ke
ksatria an dirinya dan ketulusan, keteguhan dan tentunya kepandaiannya. Orang yang smart dapat menyusun kata-kata
yang indah, namun ketulusanlah yang memberi jiwa pada apa yang
dikatakannya. Beliau bilang, beliau
dengan besar hati dan ksatria menerima kekalahan, juga memberi selamat kepada
yang menang, berterima kasih dan minta maaf pada pendukung. Dan kata-kata yang saya ingat adalah, beliau
tidak pernah berpikir untuk kalah selama masa pertandingan, karena kalau kita
bertanding harus selalu berusaha untuk menang, namun ketika pada akhirnya
menghadapi kekalahan, beliau yakin Tuhan punya rencana lain yang lebih baik.
Saya pun speechless….
Buat saya, ini lah pidato kekalahan yang paling indah dan
memberikan banyak pelajaran hidup buat saya.
Bagaimana saya harus menyikapi pertandingan hidup saya yang rasanya ga
ada habis-habisnya. Terima kasih sang
calon pemimpin atas pelajaran ini…..
Sometimes by losing a
battle, you find a new way to win the war – Donald Trump
Komentar
Posting Komentar