Bintang dan Testimoni
By Mirma Fadjarwati Malik
Terima kasih bu atas bintang dan testimoninya, begitu pesan
WA yang masuk dari seorang bapak yang baru saja selesai membantu saya
membereskan rumah saya. Saya memesan
jasanya melalui aplikasi di website.
Saya memang memberikan bintang 5 dan testimoni yang positif, karena saya
teringat pesannya ketika selesai membersihkan rumah saya. Dengan terengah-engah dan keringat mengucur,
bapak itu bilang, jangan lupa ya bu kasih bintang dan testimoni. Saya ga tega melihatnya, jadi saya pun dengan
sukarela memberikan bintang 5 dan memberikan testimoni bahwa sang bapak datang
lebih awal dari waktu yang dijanjikan.
Tak lama, teman saya kebetulan ingin membersihkan kantornya
dan dia minta rekomendasi saya tentang aplikasi tersebut. Saya bilang, bagus kok, saya kasih bintang
5. Ketika dia bertanya lebih lanjut,
akhirnya saya bilang, yah, ga bersih-bersih amat sih, tapi si bapak bekerja
dengan sepenuh hati. Teman pun menjawab,
ya ya yang penting usahanya ya. Sebenarnya bukan itu sih, hh.....
Akhirnya saya pun bercerita kepada si Kakak. Saya bilang, saya memilih jasa yang ratingnya
atau bintangnya paling kecil dan reviewernya sedikit. Entah mengapa, saya merasa kasihan. Jadi, kebalikan dari orang-orang yang
biasanya mencari yang ratingnya paling tinggi dan paling banyak digunakan, saya
kok malah mencari yang paling jarang dipakai.
Setelah bertemu orangnya, saya lihat pun hasil kerjanya biasa-biasa
saja, tapi semangatnya baik. Sang bapak
datang lebih awal dari waktu yang dijanjikan dan bekerja dengan sepenuh
hati. Walaupun cenderung lamban, karena
kebetulan perawakannya gemuk, namun dia cukup telaten. Dan saya pun jadi sangat terkesan ketika
dengan keringat bercucuran dan terengah-engah dia ucapkan terima kasih dan
berpesan agar saya memberikan bintang dan testimoni. Saya sempat galau, saya bilang ke Kakak, apakah saya
berbohong dengan memberikan bintang 5 dan testimoni positif, padahal hasil
kerjanya biasa-biasa saja? Kakak
berpendapat, ga kok bu, ibu sudah melakukan hal yang benar.
Ya, saya memang sengaja ingin menaikkan ratingnya dengan
harapan semakin banyak orang yang memakai jasa bapak itu. Karena saya pikir, sang bapak memang rajin
dan bersungguh-sungguh, hanya karena keterbatasan fisiknya saja, sehingga dia
lekas cape.
Baiklah, saya akhirnya berlangganan dengan bapak itu, secara
rutin saya panggil dia untuk membersihkan rumah saya. Saya pun berharap, semakin banyak orang yang
ikut memakai jasanya, sehingga penghasilan sang bapak pun bertambah. Mudah-mudahan......
Komentar
Posting Komentar