Produktivitas Aset



Produktivitas aset?  Hmmm, saya kok jadi mikir-mikir, apakah aset yang saya punya semua sudah produktif?  Hari gini, semua aset saya harus menghasilkan, harus produktif.  Dengan ide itu di kepala, saya pun mulai menginventarisasi aset saya dan melihat tingkat produktivitasnya.  Saya pun mulai mencari semua informasi tentang bagaimana membuat aset kita jadi produktif.

Semuanya bermula ketika seorang teman bercerita tentang kesulitannya sehingga dia kemudian menggadaikan barang-barangnya.  Hei, saya pun jadi berpikir, itu ide bagus!  Bayangkan kalau barang-barang yang kita gadaikan juga selama ini cuma duduk manis aja di rumah, tersimpan di lemari atau brankas.  Saya pun jadi asyik mencari tahu tentang hal ini.  Ketika mencari tahu, saya mendapatkan lebih banyak informasi dari yang saya butuhkan dan akhirnya itu menimbulkan gagasan di kepala, bahwa semua aset harus produktif dan pasti ada cara untuk membuatnya produktif.

Tidak sampai di situ, karena mencari informasi seputaran hal itu, saya pun jadi banyak sekali ide.  Saya pun mengajak seorang teman saya untuk ikut mempelajarinya, karena mungkin inilah salah satu solusi kami-kami ini yang bergerak di UKM, yang belum bankable.  Ternyata begitu banyak opsi, banyak alternatif tersedia.  Maka, semakin semangatlah kami untuk mendorong UKM kami agar cepat berkembang dengan menggunakan Other People Money, hihi…

Hari itu kami pun berboncengan mencari lokasi kantor pegadaian yang menurut info menawarkan fasilitas kredit untuk UKM itu.  Setelah mendatangi beberapa tempat, kami pun mendapatkan penjelasan dan yang terjadi, saya malah ketagihan menyekolahkan aset saya, tepatnya saya jadi ketagihan menggadaikan barang-barang saya, hihihi…

Dengan pengetahuan yang baru itu kami jadi berdiskusi, bahwa begitu banyak opsi kami untuk dapat mengembangkan usaha kami, asal kami serius.  Saya sendiri mendapat pelajaran berharga, bahwa begitu banyak opsi untuk membuat aset kita produktif.  Tinggal bagaimana kita mau merubah persepsi kita dan selalu terbuka pada hal-hal baru.  Jangan berprasangka dulu, jangan apriori dulu.  Kalau dulu saya membayangkan menggadaikan aset sebagai perilaku orang zaman dulu, ga modern, atau hanya untuk masyarakat kelas bawah, ternyata saya terbuka matanya sekarang, bahwa sekarang semuanya sudah serba profesional.  Zaman sudah berubah, menggadaikan barang sudah bukan tabu lagi, namun salah satu cara untuk mendapatkan pinjaman modal.  Daripada aset kita dijual, kan lebih baik di sekolahkan dan nanti setelah lulus, asetnya kembali kepada kita.  Jadi, tidak ada aset yang berkurang.

Baiklah, apalagi yang bisa saya gadaikan ya?  Hihi… 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...