Pembagian Tugas
Selama kita sekolah, pasti pernah ada tugas kelompok, jadi biasanya ada pembagian tugas di antara para anggota kelompok. Waktu jaman saya sekolah dulu, saya termasuk sering jadi ketua kelompok, jadi sering jadi miss rempong, karena banyak berkorban bawa barang-barang. Tapi di sisi lain, kalau saya lagi males, saya bisa seenaknya menentukan, apa yang akan saya bawa, qiqiqi.
Nah, sekarang anak-anak saya yang sering mendapatkan
pembagian tugas. Saya jadi memperhatikan
kecenderungannya. Si sulung dan si
bungsu sepertinya polanya sama, selalu dapat tugas yang paling ringan, hehehe.
Kenapa? Saya jadi
berpikir-pikir, sepertinya karena teman-temannya selalu underestimate pada
anak-anak saya, hehe. Jadi, anak-anak
saya memang ga pernah jadi ketua kelompok.
Hmm, benar-benar berbeda dengan ibunya hihihi….
Nah, pengalaman si sulung, karena dia pendiam, kurang
inisiatif, jadi biasanya malah tidak dapat kelompok, kalau kelumpoknya harus
membentuk sendiri. Jadi, saya lah yang
biasanya kontak para ibu yang kebetulan memang mantan teman sekolah, untuk
menitipkan anak saya di kelompok anaknya.
Di samping itu, si sulung selalu mendapatkan tugas yang ringan-ringan,
dan biasanya malah lebih sedikit.
Untunglah, karena si sulung pendiam tapi ga ada yang bully, jadi lah
malah diberi tugas yang paling mudah.
Mau itu bawa barang, atau buat tugas karangan atau bermain drama, peran yang
diberikan ke si sulung relatif mudah. Yang
pernah saya cukup repot ketika harus membuat karangan, namun itu semua karena
santainya si sulung. Selebihnya, amanlah
saya….
Sedangkan si bungsu, karena dia anak kebutuhan khusus,
sepertinya ga hanya teman-temannya, namun juga para guru selalu memberi tugas
yang paling mudah. Misalnya ada
pertujunjkan, pasti dapat peran yang dialog nya hanya satu dua, heuheu. Begitu harus membawa barang dari rumah, pasti
bawaannya hanya sedikit dan mudah.
Karena ya itu tadi, takut anaknya lupa, hehehe. Yang bikin ga enak hati ketika di grup chat
ibu-ibu ada seorang ibu yang komen tentang pembagian yang tidak merata ini, karena
anaknya yang paling rempong. Yah, apa
boleh buat bu, hihihi.
Hari ini pun saya sudah rempong banget karena mempersiapkan barang-barang
si bungsu, kebetulan ada dua acara yang bersamaan, jadi barangnya banyak
sekali Ketika saya selesai membawa
barang-barang, saya ketemu salah seorang ibu yang kebetulan teman baik saya. Wuih, rempong banget dia. Saya pun jadi ikut membantu membawakan barang-barang anaknya yang sangat banyak itu. Ternyata anaknya ketua regu dan kalau dilihat
lebih jauh lagi, anaknya juga sering mewakili sekolah, ikut berbagai kegiatan
dan aktif organisasi. Wah wah, jadi
serasa melihat diri saya beberapa tahun yang lalu….
Anyway, saya percaya, semua anak pasti punya telenta
masing-masing. Dan apapun yang mereka
alami pasti akan menjadi pelajaran berharga di kemudian hari…..
Komentar
Posting Komentar