Paid Surveys


Paid survey: survey berbayar, biasanya dilakukan secara online.

Saya sedang gandrung mengikuti paid survey, karena ternyata hasilnya lumayan, hehehe.  Jadi, daripada saya browsing-browsing gossip atau berita seputar kaum selebriti, mendingan saya mempergunakan internet dan gawai saya untuk hal-hal yang produktif.

Teman saya yang mendengarkan penjelasan saya pun sampai geleng-geleng, ada aja ide kamu, begitu katanya.

Saya mulai tergugah untuk melakukan itu setelah membaca sebuah artikel tentang seseorang yang secara serius menekuni paid survey ini dan akhirnya menjadikan paid survey ini sebagai mata pencaharian.

Akhirnya saya pun mencoba mengikutinya.  Saya pun mendaftarkan diri ke situs yang dirujuk oleh artikel itu.  ternyata saya diberikan daftar situs paid survey yang direkomen.  Begitu banyak, sehingga saya hanya memilih 2 di antaranya yang saya suka, karena terkait game komputer, secara saya  gamer.  Saya excited sekali karena berharap bisa memberikan masukan yang berarti untuk pengembangan game-game komputer sesuai keinginan saya, hihi.

Di hari-hari pertama, saya kerap mendapatkan kegagalan, karena saya selalu dianggap tidak eligible dalam mengisi survey.  saya ga habis pikir, masak sih saya selalu tidak eligible?

Setelah sekian hari, saya perhatikan bahwa saya selalu ditolak ketika sampai pada pertanyaan berapa umur anda.  Saya pun akhirnya menyadari, kenapa saya selalu ditolak, kenapa saya selalu disebut tidak eligible, karena mungkin tidak ada orang yang percaya bahwa ibu-ibu seperti saya adalah gamer, hahaha.

Akhirnya saya pun merubah strategi, saya coba pilih sebanyak mungkin survey yang ada di list, walhasil, walaupun lebih banyak ditolak dengan berbagai alasan, saya akhirnya mendapatkan survey yang benar-benar pas untuk saya dan saya pun mendapatkan bayaran.  Wuih senang bener saya, walaupun jumlah bayarannya sangat kecil, namun saya merasa, wah akhirnya "pecah telor" juga.

Hari-hari berikutnya, saya mendapatkan survey yang dengan susah payah saya kerjakan di jalan menuju ke kantor klien.  Saya pun mengerjakannya dengan HP saya yang tulisannya kecil-kecil itu, hhhh.  Namun, karena sudah sampai di kantor klien, saya pun sempat menunda pengisian survey dan baru menyelesaikannya setelah berada di mobil lagi, dalam perjalanan pulang.  Begitu selesai, saya hanya mendapatkan terima kasih, namun tidak mendapatkan bayaran, karena ditengarai saya menyuruh orang lain melanjutkan, walah, ini semua gara-gara saya sempat menunda mengisi selama saya di kantor klien.  Huhuhu, sedihnya hati saya.

Hari lainya, saya juga ditolak melakukan survey, dan ketika kemudian saya baca email undangan surveynya, ternyata memang di email dikatakan bahwa survey ini ditujukan buat anak saya, karena sesuai data pendaftaran, saya mempunyai 2 anak laki-laki.  Walah, pantesan saya ditolak lagi begitu saya memasukkan usia saya.  Emang ga rejeki, qiqiqi.

Anyway, dari pengalaman-pengalaman itu, saya pun mendapat banyak pelajaran, bahwa mengerjakan paid survey itu tidak bisa disambi, saya harus melakukannya secara fokus dan dengan penuh konsentrasi.  Hal lainnya, saya harus memilih bidang dan topik survey yang sesuai dengan usia, pendidikan dan profesi saya, saya juga harus membaca dengan seksama email pengantarnya, maupun petunjuk pengisiannya.

Baiklah, let's do some paid surveys......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...