Window Shopping
Window shopping: the activity of looking at the goods displayed in shop windows, especially without intending to buy anything; when one visits a store or mall to admire goods rather than to purchase them.
Saya pernah akrab dengan seseorang yang ternyata PHP berat.
Banyak hal lucu yang terjadi ketika saya akrab dengan dirinya, yang justru
terasa lucu ketika waktu sudah berlalu.
Kala masih akrab sih keliatannya orang ini sangat baik dan royal, begitu
tau PHP, mangkel banget, dongkol banget, tapi begitu waktu sudah berjalan,
barulah saya dan teman-teman bisa melihatnya sebagai suatu lelucon belaka....
Bayangkan, dia bilang ingin membelikan tas ber merk buat saya. Dia sibuk brosing di internet, kemudian
mengajak saya masuk ke butik-butik tas di mall.
Ga hanya lihat-lihat, tapi juga saya disuruh menenteng tas yang menurut
dia cocok buat saya, tapi saya tidak sreg pada semua yang dia pilih. Ada yang menurut saya terlalu besar sehingga
kesannya saya mau minggat dari rumah, ada yang terlalu banyak asesoris sehingga
terlalu eye catching, dan segudang alasan lainnya. Saya pun dengan cuek menawar, saya bilang,
mending kasih mentahnya, hahaha...
Bahkan selama keluar masuk butik itu saya sibuk debat dengan
dia, dia bilang, beli tas mahal kan jadi awet tahunan, ga usah ganti tas. Saya pun malah menjawab, wah susah dong kalo
bosan, mending beli murah jadi bisa gonta ganti. Tapi si kenalan saya itu tetap kekeuh, mau
membelikan saya tas. Yah sudahlah,
namanya dibeliin kan? Akhirnya dia
bilang, dia yang akan pilihkan untuk saya dan beli di luar negeri saja supaya
lebih murah. Dan sekembalinya dia dari
luar negeri, dia bilang, stoknya ga ada, next trip ya saya belikan. Baiklah....
Kemudian, setelah tidak ada kabar soal tas, saya dibawanya
ke toko sepatu. Untungnya bukan butik,
karena saya bilang, saya senang gonta ganti sepatu, jadi yang pantas sajalah,
ga usah mahal-mahal. Dia pun sibuk
memilihkan untuk saya. Ketika saya ada
yang sreg, dia segera membawanya ke kasir.
Sesampainya di kasir, dia diam saja.
Asli, saya bengong! Akhirnya saya
yang mengeluarkan kartu kredit untuk membayar.
Ketika saya sempat ragu untuk membelinya karena saya tidak bawa kartu
anggota toko itu, sehingga tidak dapat credit point, dengan sigap dia
mengeluarkan kartu membernya dan point pembelian saya pun jadi masuk ke member
dia. Ga seberapa sih, tapi kan kalau
point sudah banyak, bisa ditukar voucher belanja. Duh, ga segitunya kale....
Yah, ketika kejadian saat itu, saya masih bisa berpikir
memang saya aja yang kegeeran, dia ga pernah bilang mau beliin saya sepatu kok,
dia kan bilangnya mau beliin tas. Wkwkwk.....
Tapi kalau dipikir-pikir sekarang ini, saya baru bisa ngakak bareng teman-teman
saya, karena saya baru menyadari, orang ini memang PHP berat, karena setelah
diingat-ingat, begitu sering saya diajak window shopping, ga hanya tas
saja! Untunglah, sekarang kami sudah
tidak akrab lagi, bahkan dia sudah menghilang, sehingga saya ga harus dibawa window
shopping lagi, hehehe.....
Komentar
Posting Komentar