Hacker


A  hacker is any highly skilled computer expert capable of breaking into computer systems and networks using bugs and exploits.  Depending on the field of computing it has slightly different meanings, and in some contexts has controversial moral and ethical connotations. In its original sense, the term refers to a person in any one of the communities and hacker subcultures.

"Website ku di hacked huhuhu".  Begitu pesan masuk pagi-pagi dari sang sahabat.  Saya pun membuka websitenya dan hanya bisa ikut prihatin.  Dia bilang, dia sudah minta tolong temannya untuk membetulkan dan juga mengontak perusahaan hostingnya.   

Tapi yang lucu, sahabat saya juga mengirimkan email kepada sang hacker.  Katanya, dia menghimbau sang hacker untuk membetulkan websitenya karena blog itu tempat dia berbagi pengalaman dan jadi ladang pahalanya, sehingga kalau diretas seperti sekarang, dia dan sang hacker telah menzolimi para pembaca blognya karena jadi tidak bisa mendapatkan manfaat.  Lebih jauh lagi, sahabat saya menuliskan bahwa dia mendoakan sang hacker supaya dapat pencerahan.  Wuih, kata-katanya hihihi.  Sahabat saya bilang, dia tulis seperti itu untuk menggugah hati dan perasaan sang hacker.  Karena hacker kan ga tau apa dampak perbuatannya pada korbannya, jadi mungkin kalau dia tau apa dampaknya, mungkin sang hacker akan berpikir ulang dan berubah pikiran.  Kata dia juga, hacker juga manusia. Baiklah....

Keesokan harinya, ketika saya lewat di bioskop, terlihat poster film Hacker sedang diputar.  Film ini menceritakan kisah tentang seorang pemuda imigran, yang telah mendukung kedua orang tuanya dengan melakukan sebuah pekerjaan ilegal di internet.  Dia bersahabat dengan pedagang di pasar gelap, yang membantunya  membuat uang.  Di sisi lain, pacarnya bekerja untuk FBI, jadi seru banget lah, karena sudah bawa-bawa perasaan.  Jadi saya pikir bener kata sahabat saya, hacker juga manusia, punya hati, punya perasaan.

Melihat film itu, saya pun jadi ingat sang sahabat yang blognya diretas.  Saya kontak dirinya untuk menanyakan kelanjutan blognya.  Dia bilang, hanya dalam hitungan jam, ternyata situsnya sudah diperbaiki oleh perusahaan hostingnya, dia pun jadi ceria lagi dan mulai posting lagi.  Dia pikir, selesailah urusan hacker.  Sampai kemudian, beberapa hari setelah blognya normal lagi, ternyata sang hacker membalas emailnya.  Dengan sumringah sahabat saya pun cerita, emailnya dibalas dengan permohonan maaf dan malahan hackernya minta didoakan agar dapat pekerjaan yang layak.  Hihihi, termyata sang hacker penggangguran, jadi iseng-iseng meretas, ckckck. 

Ternyata bener ya, hacker juga manusia.   Hahaha....

The hacker mindset doesn't actually see what happens on the other side, to the victim - Kevin Mitnick

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...