Kampanye
Kampanye: gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi, dsb); kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam parlemen dsb untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Waktu hingar bingar kampanye dalam rangka pemilihan presiden
dulu, begitu banyak janji-janji bertebaran.
Dan ketika sudah selesai pemilihan, semuanya beterbangan ditiup angin, hiks…..
Lain lagi ketika di sekolah Adik ada kampanye calon ketua Student
Council, yah semacam OSIS gitu lah.
Betapa kagumnya saya melihat kampanye para calon. Mereka membuat visi dan misi serta program
kerjanya bila terpilih dan mereka kemudian berpidato membawakan visi dan misi,
serta progam kerjanya itu. Ketika saya
tanya pada Adik kamu memilih yang mana? Adik menjawab, ya aku milih temen yang sekelas
dengan ku dong. Hihi, saya pikir Adik
mempertimbangkan visi dan misi para calon sebelum memilih. Anyway, saya kagum dengan cara mereka
berkampanye, anak SD lho….
Kalau saya bandingkan dengan masa saya sekolah dulu, saya
terpilih jadi ketua OSIS ga pake kampanye tuh.
Cuma tiba-tiba diminta perwakilan dari masing-masing kelas, entah kenapa
dari kelas saya, saya jadi salah satu wakil.
Setelah itu, para pengurus OSIS periode sebelumnya mulai melakukan pemilihan,
juga para ketua kelas, kemudian dihitung dan saya mengumpulkan suara terbanyak. As simple as that!
Nah, baru-baru ini di kelas Adik dilakukan pemilihan ketua
kelas. Saya pun mendengar cerita adik
tentang kampanye yang dilakukan oleh salah satu calon ketua kelas. Sang calon itu bilang, kalau memilih dia,
akan diberikan goody bag. Ternyata, yang
memilih dia hanya Adik, hihihi. Saya pun
bertanya pada Adik, kamu dapat goody bag nya ga? Adik bilang dengan santai, ya ga lah bu, kan
dia ga menang. Saya pun bertanya lagi,
bukannya dia menjanjikan kalau memilih, bukan kalau menang? Adik pun santai dan bilang, ah gapapa, kan
dia ga menang.
Saya hanya bisa membatin, oww, ternyata anak-anak memang mudah
sekali meniru kelakuan orang tua.
Bisa-bisanya sang calon ketua kelas ini menjanjikan goody bag bagi yang
memilihnya, namun begitu pemilihan selesai, tidak direalisasikan. Sang calon tenang-tenang aja, sang pemilih,
si Adik, pun tenang-tenang saja. Duh,
apakah seperti itu ya kondisinya, orang mudah menjanjikan dan kemudian dengan mudah
pula mengingkari janjinya, sementara yang diingkari janjinya juga memakluminya?
Duh, saya jadi bingung…..
Komentar
Posting Komentar