Salah Kirim


Seorang ibu mengirimkan pesan di WA group ibu-ibu SD, bahwa dia berterima kasih atas dukungan ibu-ibu lainnya karena anaknya keterima di Universitas terbaik di negeri ini.  Ketika  para anggota grup memberikan ucapan selamat, sang ibu bilang:  Ups maaf, salah kirim.

Hihihi, kalau saya sih melihatnya, itu bukan salah kirim, ibu itu hanya ingin berbagi kebahagiaan, tepatnya membanggakan, bahwa anaknya masuk Universitas bergengsi.

Teman saya ga mengundang teman-teman sekelas ke pernikahannya, namun seorang teman kami mendapatkan foto pesta pernikahannya, si teman itu secara iseng pun memposting foto tersebut di grup kami, kemudian berujar, maaf, salah posting.  Semua pun mengucapkan selamat dan sang pengantin pun jadi ga enak hati dan bilang, akan ada acara khusus untuk kami, qiqiqi.

Memang, salah kirim sekarang sudah jadi modus orang untuk memberi tahu orang lain secara pura-pura tidak sengaja, padahal mereka sengaja, in purpose, melakukan salah kirim atau salah posting itu. 

Coba tanya pada diri sendiri, ketika ada postingan yang diklaim sebagai salah kirim, kita malah  jadi kepo kan?  Malah dibaca atau dilihat kan? Hihihi.

Begitu juga dengan saya, posting-posting yang biasa belum tentu saya baca, apalagi kalau sudah kebanyakan, clear chat tanpa dilihat.  Tapi, begitu ada yang bilang:  ups, maaf salah kamar, abaikan saja.  Nah, justru postingan ini tidak saya abaikan, malah saya baca, lihat, pelototin, kalau perlu di analisa dan di evaluasi.  Biasanya malah postingan salah itu yang menuai banyak reaksi, komen, dll.  Itulah manusia.....

Saya dulu pernah mohon-mohon ke teman-teman untuk sekali-kali salah kamar memposting foto saya di grup sekolah kami, karena saya ingin sekali nampang sama mantan yang juga ada di grup.  Saya ga cukup berani narsis naro foto saya di grup, tapi dari lubuk hati yang paling dalam sebenarnya pengen eksis juga di grup, wkwkwk.  Sayang, teman-teman ga ada yang mau membantu, sampai akhirnya saya harus datang ke acara yang diadakan oleh grup dan foto saya secara sah dan meyakinkan masuk di grup dan tentu saja banyak yang komen, secara foto saya baru kali itu muncul.  Walaupun sang mantan ga komen, huhuhu....

Anyway, saya sendiri menjadikan cara-cara itu sebagai strategi caper.  Saya suka menjalani cara-cara itu untuk menarik perhatian audiens yang saya sasar.  Seperti hari ini, saya memforward email lama untuk menarik perharian orang-orang yang terlibat.  Tidak lupa saya susulkan email yang bilang:  maaf, email ini salah kirim, abaikan saja.  Benar saja, justru reply email banyak dilakukan di email itu.  Mudah-mudahan message nya sampai dan they get my point. Qiqiqi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...