Tanpa Asisten
Beberapa hari terakhir ini saya kehilangan asisten rumah tangga
saya. Seharusnya yang lama pulang minggu
depan, tapi tiba-tiba minta pulang hari itu juga. Sementara yang baru, tiba-tiba ikut-ikutan pulang
dengan alasan sepupunya menikahnya dimajuin satu minggu. Aneh, emang menikah bisa maju mundur kayak
gitu? Bisa langsung aja kayak mau makan
di restoran, masuk tinggal pesan? Ah
sudahlah, kalo memang sudah bohong, saya malas jadinya.
Akhirnya saya pun banting tulang mengerjakan pekerjaan rumah
tangga sendirian. Namun, ternyata, hal
yang saya tidak duga terjadi. Tiba-tiba anak-anak pun secara sukarela mengajukan
diri untuk membantu. Si Kakak bilang dia
akan bantu menyiram tanaman dan menyeterika, si Adik bilang mau membantu beberes. Sungguh terharu saya dibuatnya…..
Saya pun akhirnya minta mereka untuk juga selalu merapikan sendiri
perlengkapan makanannya, baik menyiapkan peralatan makan sebelum makan dan membereskannya
sesudah makan, serta mencuci piring dan alat makannya masing-masing. Mereka pun patuh, jadi saya ikutan bangga karena
merasa telah dapat mendidik anak-anak saya dengan baik dan benar.
Yang saya terharu, si Adik pun kerap menanyakan pada saya,
apa yang bisa dia bantu. Jadi, bukan saya
yang harus meminta tolong, namun anak-anaklah yang datang pada saya menawarkan bantuan. Betapa leganya saya, betapa beruntungnya saya….
Saya sampai mendeklarasikan pada anak-anak, apa mungkin lebih
baik bila kita tidak pakai asisten rumah tangga. Anak-anak pun sempat khawatir masalah masak memasak,
karena saya memang hampir tidak pernah memasak untuk mereka. Saya pun dengan bangga bilang, ketika saya kuliah
di Amrik, saya kan masak, jadi ga perlu khawatir.
Namun ternyata, setelah berjalan 2 minggu, pinggang saya rasanya
mau copot, hahaha….
Akhirnya kami rembugan lagi dan memutuskan untuk ambil asisten
lagi. Tapi dengan syarat, anak-anak tetap
harus menyusun dan merapikan peralatan makannya setiap akan makan.
Yaaah, ternyata, janji
tinggal janji. Ketika kami sudah mendapatkan
asisten, yang kebetulan rajin, jadilah semua pekerjaan diambilalih oleh asisten
dan kami pun jadi keenakan lagi.
Komentar
Posting Komentar