Ortas

Akhir-akhir ini istilah ortas lagi viral di tempat saya.  Ternyata itu singkatan orang atas.  Maksudnya sih para pembesar, orang-orang kaya, orang-orang penting yang maunya main atas, langsung ke atas, ke boss.  Mereka pun juga dianggap boss-boss besar yang sering menghambur-hamburkan uang untuk urusan tetek bengek di sini, seting traktir makanan untuk semua penghuni dan para petugas manajemen.  Pokoknya sosialita tingkat atas lah, yang untouchable.  Ckckck....

Saya mah ga termasuklah ke dalam kelompok itu.  Kan waktu ada kondangan-kondangan aja saya ga diundang.  Hehehe

Ibu saya pun sempat bertanya apa saya termasuk.  Jelas ga lah.  Saya kan bukan siapa-siapa di sini.  Mungkin ibu pikir saya kan sering terlibat ini itu, jadi saya ortas.  Saya jelaskan, ga bu, ortas itu pengeluarannya gila-gila an lah, uangnya banyak dan gampang keluarnya.  Penampilan mereka juga wah lah.  Kalo anak mu ini kan super irit, dan penampilannya ga memonjol, bahkan sempat dibilang kayak gembel. Jelas ibu sedih, lha wong anaknya yang cantik ini dibilang gembel padahal perasaan ibu sering banget transfer uang ke sana ke mari.  Yah biar aja bu, orang ga perlu tau apa yang saya lakukan.  Ga penting kok dibilang ortas, yang ada malahan banyak diminta kiri kanan untuk keperluan ga jelas.  Sayang kan....

Lagian, timpal saya, saya tidurnya di bawah, bukan di atas.  Karna di kompartemen kami di sini memang bertingkat, ada yang tidur di atas ada yang di bawah dan saya memang kebagian kompartemen di bawah.  Haha...

Kembali ke para ortas ini, baru-baru ini mereka ada yang bertengkar masalah hutang piutang.  Jadilah para petugas bingung mau bela yang mana.  Kami mah para orang bawah ini hanya bisa menonton dan pastinya mengomentari, biasalah perempuan, ga asik kalo ga ngoceh.  Hahaha....

Tapi sebenarnya yang bikin saya miris, para ortas ini hanya keliatan glamor di sini aja.  Di luar mah ga ada apa-apanya.  Beberapa ortas di luar malah hidupnya memprihatinkan.  Kasian sebenarnya.  Tapi memang di tempat ini Allah membukakan mata saya dan membuat saya berpikir bahwa ga penting bagaimana kita di mata orang, yang penting bagaimana kita di mata Allah.  Setuju?



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...