What do you do for a living?


Suatu saat, ketika saya menonton sirkus, saya melihat betapa pemain sirkus berakrobat dengan risiko tinggi, saya pun tidak bisa menahan kekaguman saya dan berciut: amazing, how they do for a living.  Ya, mereka bisa dibilang menyabung nyawa untuk mencari nafkah.  Saya membayangkan, mereka mulai berlatih sejak usia dini dengan kedisipilinan yang sangat tinggi.  Berbuat kesalahan sedikit saja, bisa kehilangan nyawa.  Begitu beratnya….

Namun, sebenarnya semua pekerjaan pasti ada risikonya.  Saya pun jadi senang memperhatikan bagaimana orang-orang bekerja dan bertahan untuk hidup.
Saya sendiri sudah bekerja bertahun-tahun, mulai bekerja di pabrik, bank dan terakhir perusahaan jasa.  Di perusahaan terakhir, saya bertahan cukup lama, walaupun bisnis ini benar-benar dunia laki-laki.

Begitu diberhentikan secara tiba-tiba, saya sempat tidak tahu mau berbuat apa.  What do I do for my living?  Sampai salah seorang petinggi sebuah perusahaan besar ikut duduk berdiskusi dengan saya, katanya, apa yang akan kamu lakukan?  Pernah bisnis apa? Kalau pernah, mari kembali berbisnis itu, kalau perlu, saya ada tanah untuk dikelola.  Sungguh mengharukan.  Seorang, petinggi di sebuah perusahaan yang mungkin terbesar di negeri ini, menyempatkan diri untuk ikut memikirkan, apa yang harus saya lakukan untuk menyambung hidup.  Beliau pula yang menyarankan saya untuk menjadi penulis, walaupun saat itu saya menolak, karena merasa tidak berbakat.  Namun, tentunya, bukan orang hebat kalau beliau tidak menemukan jalan keluar.  Ya, pertemuan ditutup setelah beliau mendapatkan pekerjaan buat saya.  Sampai sekarang saya tidak pernah berhenti berterima kasih pada beliau, beliau orang yang sangat baik, sangat berjasa buat saya, saya selalu mendoakannya.

Setelah setahun diberhentikan, saya sudah mencoba banyak hal.  Saya mulai coba memilih, bidang mana yang harus saya tekuni, yang saya harus fokuskan.

Saya tetap berkecimpung di dunia laki-laki, bersama dengan mantan teman-teman sekantor.  Saya juga berkecimpung di bisnis yang lain, yang menurut saya lebih feminin.  Namun ternyata, pendapatan saya memang tidak kembali seperti semula, namun masih cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup saya.

Saya juga kemudian berkenalan dengan banyak orang di luar dunia kerja saya yang dulu.  Betapa beragamnya pekerjaan dan sumber penghasilan mereka.  Dan yang membuat saya kagum, mereka semua bisa hidup dari apapun yang mereka lakukan.  Saya pun sering bertanya dalam rangka menata hidup saya ke depan.  Saya ingin mendapatkan ide untuk menetapkan pekerjaan apa yang akan saya lakukan, karena selama ini hanya dunia yang lama yang saya ketahui.  Saya harus terbuka pada ide-ide lain tentang pekerjaan.

Ya, ternyata pelajaran berharga yang saya peroleh adalah saya harus kreatif dan tetap melakukan networking, sehingga tetap dapat bekerja dan memperoleh penghasilan untuk menopang hidup saya.  Terima kasih Tuhan, telah memaksa saya keluar dari zona nyaman, sehingga membuat saya tetap kreatif dan tidak terlena, sehingga dapat terus bertahan.


I hope that in this year to come, you make mistakes.  Because if you are making mistakes, then you are making new things, trying new things, learning, living, pushing yourself, changing yourself, changing your world  You’re doing things you’ve never done before, and more importantly, you’re doing something – Neil Gaiman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...