I Just Want You To Be Happy


Ketika teman-teman si sulung datang ke rumah dalam rangka merayakan ulang tahun si sulung yang ke 17, mereka bergiliran memberikan wish list buat si sulung.  Ketika mereka semuanya sudah make a wish, mereka minta saya untuk make a wish.  Saya pun bilang ke si sulung: I just want you to be happy….

Ya, hanya itu harapan saya untuk si sulung, saya ingin dia happy, karena bahagia itu adalah kunci segalanya.  Jadi, semua orang yang saya cintai, sayangi, saya harap mereka semua bahagia.  Sama pacar pun saya juga suka bilang begitu, bahkan sama mantan suami.  Dulu sebelum memutuskan untuk bercerai, suami saya bingung, katanya serasa diharuskan memilih antara ibunya dengan saya, bahkan dia sudah tidak pernah tertawa lagi.  Wah, benar-benar menderita dirinya.  Maka, untuk mengurangi penderitaannya, saya putuskan untuk bercerai, dan saya bilang: I just want you to be happy….

Ga tau deh, apa benar setelah bercerai, kemudian hidup mantan suami saya menjadi lebih baik, lebih bahagia, apakah dia happy.  Hihihi….

Kata-kata itu juga pernah saya dengar diucapkan oleh induk semang saya di Hawaii, dia selalu berpamitan pada anaknya dan bilang: I just want you to be happy.  Dulu saya membatin dalam hati, pantes anaknya gendut banget karena makan terus dan pekerjaannya juga gitu-gitu aja.  Yah, karena ibunya tidak pernah menuntut anaknya untuk meraih cita-cita setinggi langit.  Saya sempat bertekad agar anak saya tidak malas-malasan seperti anaknya induk semang itu.

Namun, dengan berjalannya waktu, saya jadi berubah cara pandangnya.  Benar, happiness is the key!  Anak-anak saya harus happy, harus bahagia.  Buat apa saya paksakan untuk mengikuti ambisi saya, namun kemudian anak-anak tidak bahagia.

Seperti hari ini, ketika si sulung tiba-tiba telpon dan bilang bahwa teman-temannya mau datang ke rumah untuk merayakan ulang tahunnya, saya pun langsung heboh, beli ini itu karena benar-benar tidak siap.  Namun saya melakukannya dengan senang, apalagi ketika melihat si sulung dan teman-temannya sangat gembira, ceria, ketawa-ketiwi.  Saya bahagia, karena di masa sulit saya, yang tentunya berdampak pula pada anak-anak saya, di tengah keterbatasan kami saat ini, si sulung bisa tertawa riang bersama teman-temannya.  Sepertinya si sulung melupakan kesulitan yang sedang kami hadapi.  Betapa bahagianya saya.

Dan ketika saya hanya berdua dengan si sulung, saya pun kembali bilang: I just want you to be happy. Why? Because I want you to be just like me.  I am always happy; not because everything is good, but because I can see the good side of everything.

Happy birthday son…..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...