Ignorance



Ignorance:  a lack of knowledge, understanding, or education;  the state of being ignorant.

Duh, mbak baik banget ya.... Begitu pesan masuk di WA saya.  Saya pun jadi penasaran, kenapa juga saya dibilang baik banget?  Dijelaskan lah oleh orang itu, bahwa saya baik banget karena mau ngurusin 2 orang anak yang bapak ibunya bercerai, sehingga setiap ada pengumuman di sekolah, saya yang selalu menyampaikan ke mbak nya anak-anak itu. Oo begitu, saya baru ngeh bahwa itu sudah dicap sebagai baik banget.

Saya sendiri merasa biasa-biasa saja, saya melakukan ini semuanya hanya karena saya kasian pada anak-anak itu, yang kebetulan teman dekat Adik, yang biasa main ke rumah.  Dengan segala curcolnya, anak-anak ini atau mbaknya, saya mau tidak mau jadi peduli pada mereka.  Saya juga ga bisa mengabaikan curcolan bapaknya, yang tanpa sengaja saya temui di rumahnya ketika Adik akan bermalam di sana.

Mungkin ibu-ibu lainnya bukannya tidak peduli kepada anak-anak ini, namun mungkin mereka abai.  Mereka bukan dengan sengaja mengabaikan anak-anak ini, namun mungkin mereka tidak paham, tidak tahu situasi dan kondisinya, sehingga tidak tahu pula bagaimana harus bersikap.  Mereka hanya ignorance, lack of knowledge.  Buktinya, begitu saya aktif mengurusi anak-anak ini, seketika ibu-ibu lainnya juga rajin mengurusi mereka, rajin memberi info pada mbaknya.  Saya jadi lega, karena saya kan juga tidak selalu aware, tidak selalu tau berita-berita di seputar sekolah.  Takut ada yang missed aja.

Kalau bicara soal ignorance, banyak sekali kejadian yang menimpa kita sehari-hari hanya karena faktor ignorance ini.  Misalnya kurir yang main lempar aja surat ke halaman rumah kita, padahal itu bukan surat buat kita.  Jangan-jangan itu surat penting buat si penerima, tapi kita sendiri juga ga tau alamat tersebut dan kita jadi bingung juga mau diapain surat itu.    

Kita juga kadang-kadang tidak sempat memperhatikan hal-hal kecil yang ternyata dapat menimbulkan masalah besar.  Ya kayak kerikil gitu, batu kecil tapi bisa buat kita jatuh.  Contohnya ketika kita mengabaikan orang-orang kecil, misalnya asisten di rumah.  Ketika kita jutek banget sama asisten di rumah, kita harus ingat, mereka lho orang pertama yang bisa membantu kita ketika kita menghadapi masalah di rumah.  Jadi, saya mendidik anak-anak saya untuk selalu sopan dan menghargai mbaknya di rumah.  Lagian, kalo si mbak berhenti, saya yang pusing, huhuhu....


Baru-baru ini saya juga mengalami kegagalan tender karena ignorance ini.  Saya sudah susah payah membuat proposal, menyiapkan materi presentasi dan menyiapkan diri untuk beauty contest, eh dengan santainya teman-teman bilang, kita masukin dokumen kurang 1.  What?  Teman-teman yakin, karena proposal kami paling bagus, hal itu bisa diabaikan.  Dan apa yang terjadi?  Kami ga lolos verifikasi dokumen. Hhhhh......

Terakhir, kejadian kemarin di kota saya tercinta, yang begitu nyata dan viral, dimana jutaan rakyat tidak diperhatikan, ya sebenarnya kesimpulannya hanya satu, diabaikan, dicuekin, ignorance.....

Where ignorance is our master, there is no possibility of real peace - Dalai Lama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Frankly Speaking

Gembolan

On your mark, get set...