Pemimpin yang Mengenal Rakyatnya



Saya ingin ikut-ikutan membahas tentang Pilpres Amerika yang baru saja selesai.  Rasanya ga kekinian kalo ga ikut bahas masalah yang sedang viral ini.  Hehehe...

Kemenangan Donald Trump atas Hillary Clinton memang tak terduga, mengejutkan banyak pihak, tapi saya kok bisa menarik benang merah dengan segala kejadian sebelumnya.  Ya, ketika masa kampanye, saya menonton wawancara reporter TV dengan salah satu pendukung Donald Trump yang datang ke kampanye DT walaupun sangat sepi pengunjung.  Kala itu, kampanye sebelumnya sempat ada isu bom, jadi banyak yang takut datang ke kampanye berikutnya.  Ibu itu bilang: I want a president who knows America.  Wow, itu benar-benar keluar dari lubuk hatinya yang paling dalam, karena terlihat dari matanya, ekspresi wajahnya, bahwa dia sebenarnya ketakutan karena diwawancara, tapi dia tetap menyuarakan isi hatinya!  Saya yakin bener, ibu itu bukan sosialita atau seleb, apalagi tokoh politik, tapi dia hanya rakyat biasa, yang kalau dilihat penampilannya sih malahan kalangan menengah ke bawah ya.  Jadi, dia mewakili suara hati rakyat Amerika.  Rakyat Amerika menginginkan presiden yang ga usah canggih-canggih amat "atas nama dunia", tapi justru merasa terabaikan selama ini. 

Saya bukan pengamat politik, jadi saya ga mau ikut berbagai debat mengenai program kerja kedua capres itu.  Tapi dengan kemenangan DT, tentunya menunjukkan bahwa program kerjanya yang laku dijual ke rakyatnya.  Program kerja yang kata kebanyakan orang adalah program kerja yang menyeramkan, tapi kebanyakan lainnya malah menyukainya.


Anyway, terlepas katanya kemenangan DT itu karena banyaknya golput, yang ga ikut memilih, tapi kemenangan itu telah membuat DT menjadi presiden, presiden Amerika, negara adidaya itu.  DT dengan segala karakteristiknya yang dinilai unik, berbeda dengan presiden-presiden Amerika sebelumnya, akan memimpin Amerika untuk 4 tahun ke depan.  DT menjadi presiden karena dia mengenali rakyat Amerika, mengetahui apa yang dibutuhkan rakyatnya.

Memang manusiawi kalau seorang pemimpin sering merasa dirinya paling tahu, paling pintar, makanya dia kepilih jadi pemimpin.  Lihat saja program-program kerja yang ditawarkan ketika masa kampanye, sering menunjukkan hal-hal yang canggih, yang jangan-jangan rakyat kebanyakan tidak mengerti, yang belum tentu nantinya ketika kepilih bisa direalisasikan. Heuheu....

Saya kemudian jadi membandingkan di Amerika sana dengan negeri saya tercinta.  Apakah pemimpin kita mengenal rakyatnya?  Mengetahui kebutuhan rakyatnya?  Mudah-mudahan sih sudah ya, sudah mengenal, sudah mengetahui kebutuhan rakyatnya, sehingga nanti semua programnya akan didukung oleh rakyat.  Nah, kalau tidak?  Atau kalau belum?  Belajarlah ke Amerika sana.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Frankly Speaking

Gembolan

On your mark, get set...