Represif
Represif: bersifat
represi (menekan, mengekang, menahan, atau menindas); bersifat menyembuhkan -
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Saya ingin sekali bertindak represif pada anak-anak saya,
karena mereka malas sekali belajar dan saya sudah berbusa-busa
mengingatkannya. Hmm, kayaknya ga mempan
juga nih dibaikkin. Makanya, saya jadi
ingin sekali melakukan pendekatan secara represif kepada anak-anak saya, supaya
mereka nurut, supaya mereka berhenti main games. Hhhh....
Diajak ngomong baik-baik, ada saja alasannya, ada saja
bantahan mereka. Saya sering bingung
mengatasinya. Saya jadi membayangkan
bisa sibuk seperti seorang tokoh yang sekarang lagi getol show of force,
datengin markas tentara, markas polisi untuk menyampaikan pesan mengancam
kepada yang melawannya. Nah, keren kan
kalo saya bisa gitu juga ke anak-anak saya, qiqiqi.....
Tapi apa benar, kalau anak-anak ditangani secara represif
akan membuahkan hasil yang baik?
Kayaknya ga juga deh. Semakin
represif kita, semakin kita tekan, mereka malahan akan semakin melawan. Lagipula, itu kan anak-anak kita sendiri,
masak minta bantuan pihak lain? Atau
kita malahan minta bantuan anak kita yang lain untuk melawan anak yang satunya? Wah, sungguh tidak bijaksana. Kita seakan-akan meletupkan perang saudara
yang pastinya akan merugikan semua pihak, dan akan kita sesali di kemudian
hari. Jadi, kalau bukan kita yang
menanganinya, siapa lagi?
Jadi, akhirnya saya mengalah, tidak bisa kita memaksakan
kehendak, menggunakan power kita, dalam menghadapi anak-anak. Kita harus tetap kepala dingin dalam
menghadapi mereka. Ajak mereka bicara,
kalau mereka debat, ladeni saja. Tidak
ada waktu yang akan terbuang sia-sia, karena semua itu adalah proses
pendewasaan anak-anak kita.
Hal yang sama juga bisa diterapkan di lingkungan yang lebih
besar, seperti perusahaan, masyarakat, sekolah, dll. Sulit untuk melakukan tindakan represif untuk
memaksakan kehendak kita. Jadi, kembali
saya membayangkan scope yang lebih luas, yaitu negara. Sulit untuk memperlakukan rakyat secara
represif, karena rakyat akan melawan.
Jadi, ada baiknya tokoh yang saya gambarkan di atas itu mulai merenung,
menganggap rakyatnya itu adalah anak-anak kandungnya yang selama ini dia besarkan dengan kasih
sayang. Dengan demikian, sebelum
melakukan tindakan represif, sang tokoh akan berpikir ulang, mengingat
anak-anaknya di rumah.
Mudah-mudahan.....
There is one, and only
one, thing in modern society more hideous than crime namely, repressive justice
- Simone Weill
Komentar
Posting Komentar