Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Helping Hands

Gambar
Begitu banyak pertolongan yang saya dapatkan ketika harus menyelenggarakan suatu workshop yang cukup besar untuk ukuran perusahaan kami yang baru saja dibentuk.   Dan saya tidak berhenti bersyukur ketika menyadarinya…. Beberapa hari yang lalu, kami baru saja selesai menyelenggarakan pelatihan yang awalnya di luar core competency kami, namun karena permintaan klien yang cukup mendesak, akhirnya kami menyanggupinya tanpa pikir panjang.   Ternyata, jalan yang kami tempuh cukup terjal dan berliku-liku, penuh air mata, lebay, tapi itulah yang sempat saya rasakan, walaupun saya tidak berani sharing kepada para partner saya.   Saya cuma takut, apabila saya sharing kepada partner saya, tandem saya, dia pun kemudian akan ikut berkecil hati.   Saya suka berpikir, jangan-jangan, tandem saya itu juga sering menangis, tapi kami sama-sama menutupi di depan satu dan lainnya, selain karena gengsi, jaim, juga supaya tidak kecil hati.   Maybe…. Bayangkan, persetujuan pelaksanaan hanya tepa

Happy Birthday Dad!

Gambar
Saya ingat, setiap ayah berulang tahun, kami pasti merayakannya.   Karena ayah memang senang kumpul-kumpul, apalagi kalau makan-makan.   Jadi, sejak kecil, kami sudah terbiasa merayakan ulang tahun anggota keluarga kami.   Juga, kami terbiasa menyiapkan kado ulang tahun jauh-jauh hari sebelumnya. Beberapa pengalaman manis selalu terkenang terkait ulang tahun ini, terutama ketika ayah masih ada. Menariknya, setelah ayah tiada, setiap tanggal ulang tahunnya, ada saja kejadian yang menimpa saya, yang membuat saya jadi terkenang pada ayah.   Sebaliknya, ketika ayah berpulang, justru saat itu ayah sedang merencanakan untuk makan-makan merayakan ulang tahun 3 anggota keluarga kami, yaitu kakak dan 2 orang keponakan.   Namun, apa daya, Tuhan berencana lain, kami tidak sempat makan-makan, karena ayah berpulang, tepat 1 hari sebelum jadwal kami makan-makan. Yang paling saya ingat, beberapa tahun setelah kepergiannya, tepat di hari ulang tahunnya, saya mendapatkan musibah yang cuku

Girl Talk

Gambar
Girl talk: discourse between female which is considered to be inappropriate for male ears. Saya tidak terlalu suka chit chat dengan sesama perempuan, yah girl talk gitu lah.   Mungkin karena saya memang lebih sering bergaul dengan kaum lelaki di sekolah, bahkan pada saat bekerja, saya masuk ke dunia laki-laki.   Mana, beberapa teman dan kolega saya malah suka bilang, emang kamu perempuan?   Ya ampun….. Jadi, saya yang memang agak tomboy, justru banyak bengongnya kalau harus chit chat dengan para perempuan.    Lagipula, pernah kejadian, pacar saya marah karena saya tiba-tiba menghindar darinya dan kami jadi bertengkar karena girl talk ini.   Hihihi.   Jadilah saya dapat wejangan, dan jadilah saya tambah jarang mau terlibat dalam girl talk.   Namun, tentunya hal ini tidak bisa saya hindari, karena biar bagaimana, saya kan perempuan, jadi mau tidak mau suka terlibat dalam girl talk juga. Nah, beberapa hari terakhir ini, mau tidak mau saya terlibat girl talk ini.   Bagaimana tid

Saltum

Gambar
Saltum: salah kostum, memakai baju atau seragam beda dengan yang lain. Kalau bicara masalah saltum, begitu banyak pengalaman menarik yang saya ingat. Dulu saya pernah diajak pacar ikut acara kantornya, semacam corporate gala dinner gitu.   Lokasinya pun di hotel mewah.   Di perjalanan, sudah kerasa bahwa pacar saya kurang suka dengan pakaian saya.   Herannya, kenapa ga bilang dari awal ketika menjemput di rumah saya.   Saya sendiri memang ga punya banyak baju, apalagi yang “wah”, jadi selain adanya modelnya sederhana, juga sering dipakai terus-terusan.   Jadi, entah pacar saya bosan lihat baju saya itu-itu melulu, atau memang dianggap kurang keren, jadi kayaknya sepanjang perjalanan, ada saja komennya yang bikin mangkel.   Ketika sampai di tempat tujuan, ketika kami di tempat parkir, benar saja, teman-teman pacar saya bajunya keren-keren, terutama yang perempuan pakai lengan panjang, sementara, saya lengan pendek mengarah you can see.   Jadilah debat terbuka di mobil, sampai

Lega

Gambar
Beberapa hari terakhir ini saya merasa lega karena telah dapat melakukan hal-hal yang saya nilai seharusnya sudah saya lakukan dari dulu.   Atau ada kejadian yang mungkin dari kacamata orang lain merupakan hal yang merugikan saya, padahal di dalam hati saya sebenarnya lega. Tadi pagi, saya dengan sangat terpaksa memberhentikan sopir saya yang sudah cukup lama bekerja pada saya.   Dia sudah cukup berumur, jadi memang sangat sulit untuk diberitahu,   juga karena sudah cukup lama bekerja, benar-benar seenaknya dan tidak dapat memelihara mobil.   Saya sudah sangat mangkel, makan hati lah, namun saya kasihan padanya, sehingga saya sering mengelus dada saja.   Saya pun sempat tidak bisa tidur tadi malam karena membayangkan, apakah saya tega memberhentikannya.   Paginya, saya sudah menyiapkan amplop pesangonnya dan dengan tenang saya bilang bahwa saya mohon maaf, namun sebaiknya bapak mencari pekerjaan di tempat lain.   Tak dinyana, dia hanya bilang iya, pamit dan berlalu.   Fuih, leg