Cellular Phone
Dulu, waktu belum ada HP, sepertinya kita bisa hidup dengan aman,
tenteram dan damai. Artinya, kalau kita tidak
bisa dihubungi bila sedang dalam perjalanan, ya gapapa. Namun sekarang begitu HP ketinggalan, kita
biasanya langung panik. Kalau perlu,
balik lagi ke rumah untuk mengambil HP.
Biasanya, kalau HP kita ketinggalan dan tidak kita ambil,
begitu sampai di rumah dan dibuka,
begitu banyak pesan yang ada ataupun missed call. Setidaknya, itu yang selalu terjadi pada
saya. Karena memang, frekuensi
penerimaan pesan atau panggilan saya cukup tinggi. Sampai dulu teman saya komentar, kamu tuh
banyak sekali ya SMS dan panggilannya.
Memang, ga tau kenapa, dari bukan pejabat sampai jadi pejabat dan
sekarang pengangguran, saya memang sering mendapatkan pesan dan panggilan, apalagi
begitu ada bbm atau whatsapp, lebih banyak lagi. Padahal saya sangat membatasi
keikutsertaan pada grup. Belum ditambah
email. Jadi, memang kalau HP ketinggalan,
begitu banyak orang yang komplen pada saya.
Hihihi…
Nah, kasus lainnya, apabila HP saya tidak dapat sinyal. Saya pun tenang-tenang saja karena tidak ada
bunyi-bunyian atau notifikasi sama sekali.
Seorang teman bilang, kalau HP mu ga bunyi sama sekali, coba di cek,
pasti ada yang salah, karena dirimu ga mungkin ga terima pesan selama beberapa
waktu. Benar saja, biasanya setelah saya
me reset HP, begitu banyak pesan bermunculan.
Saya juga sering menyetel HP saya ke mode silent, terutama
kalau sedang rapat. Karena, walaupun
diset getar, karena HP saya sangat aktif, bunyi getarannya juga sangat
mengganggu. Makanya, saya set saja ke
silent mode. Nah, seringnya, setelah
selesai rapat, saya lupa menyetel ke getar lagi, sehingga sering tidak
mendengar kalau ada pesan atau panggilan masuk.
Salah seorang boss saya bilang, kenapa sih kamu susah banget angkat
telepon? Saya pun ngeles, ga
denger. Dia pun malah makin sewot,
katanya, ya gimana mau denger, itu HP nya di silent, daritadi kamu sama saya,
ga ada tuh bunyi-bunyian apapun. Ya maaf
boss, qiqiqi.
Sebenarnya, saya sendiri juga paling tidak suka kalau HP
saya tidak aktif. Kenapa? Karena saya kan jualan, jadi bisa-bisa
kehilangan order. Waktu tidak dapat
sinyal, saya sebal sekali, karena begitu dapat sinyal, ternyata memang ada
order yang masuk, tapi karena sang klien kesal tidak saya respons, akhirnya
membatalkan, duh…
Yang paling menyebalkan, ketika saya menginap di hotel, saya
lupa bawa charger HP saya. Mau pinjam
juga ternyata tidak ada yang bawa.
Begitu HP lowbatt, saya langsung usaha kiri kanan untuk mendapatkan
charger atau power bank, karena saya menginap 2 malam, artinya bisa-bisa 2 hari
nih HP mati. Benar saja, begitu sampai
di rumah dan saya men charge HP, banyak pesan masuk. Lagi-lagi ada order masuk, tapi klien keburu
kesal dan membatalkan. Huhuhu, emang ga
rejeki…..
Hari ini saya dibuat kesal lagi gara-gara HP karena kena
barred, baik call atau SMS. Saya
langsung mati gaya. Untungnya saya coba
pakai WiFi, sehingga masih bisa bbm dan whatsapp. Tapi, tetap saja, sinyalnya on-off. Lumayan lah, masih bisa terhubung dengan
dunia luar.
Tapi, ternyata ada hikmahnya juga HP saya kena barred. Dari pagi saya harus memberitahukan perubahan
jadwal pertemuan via SMS. Ternyata, sore
hari saya menerima pesan bbm bahwa jadwal berubah lagi. Tuh kan, untung SMS saya ga terkirim, jadi saya
tidak perlu melakukan perubahan jadwal berkali-kali. Kan ga enak juga, berubah-berubah terus. Artinya, mati gaya nya saya akibat HP saya
bermasalah, tetap memberikan hal baik pada saya. Syukurlah….
See, everything has a good side….
Komentar
Posting Komentar