Gagal Fokus
Hari ini saya benar-benar gagal fokus.
Begitu ada pesan masuk: pesanan saya kemarin dulu sudah
dikirim kan mbak?
Saya kaget, saya pun bertanya: pesanan yang mana ya?
Sang klien cuma kirim snapshot chat WA dia dengan saya, saya
pun langsung lemas. Mampus saya! Saya benar-benar lupa. Langsung semuanya berantakan, bubar
jalan. Saya langsung gagal fokus.
Dan seperti biasa, begitu kita gagal fokus, semuanya rasanya
jadi bertubi-tubi. Rasanya pengen
nangis. Huhuhu….
Padahal hari ini dimulai dengan biasa-biasa saja. Saya mampir di kantor dan diskusi dengan
boss, sebelum pergi ke klien. Di perjalanan
menuju klien itulah saya mendapatkan pesan yang membuat saya gagal fokus.
Benar saja, di tempat klien, klien pun bertanya apakah saya
sudah menghubungi orang yang dia rekomendasikan. Duh, saya lupa….
Ketika jam makan siang, saya sudah janjian dengan sahabat
saya untuk makan siang sambil membahas bisnis yang baru kami rintis, namun
karena kejadian lupa pesanan itu, akhirnya kami memutuskan untuk menyelesaikan
permasalahan saya dengan pelanggan. Saya
memutuskan untuk mengirimkan sesuatu sebagai permohonan maaf. Maka sibuklah kami memilih-milih barang,
sambil diselingi omelan sang sahabat: makanya, pakai reminder dong, hari gini
kamu masih mau sok inget semuanya di kepalamu.
Siap komandan! Hahaha…
Ditambah, panggilan telepon masuk dari wali kelas adik yang
mengabarkan bahwa adik sakit dan sekarang sedang di klinik sekolah sehingga harus
dijemput secepatnya. Jadilah makan siang
dan rapat kami batal….
Sementara lagi rempong mencari kado, masuklah panggilan
telepon dari klien lain yang amat sangat bossy.
Dia bilang, ke kantor saya ya sekarang, temui anak buah saya, saya ga
ada. Lho? Siap boss!
Kebayang ga sih, pengen nangis rasanya……
Sahabat saya pun jadi ikut panik, begitu juga dengan sahabat
lainnya yang kebetulan sedang diskusi juga via WA dengan saya. Saya bilang, saya pengen nangis aja….
Namun, para sahabat bilang, kamu kan resourceful, ayo
pikirkan sesuatu. Akhirnya saya pikir,
saya harus punya prioritas, lakukan satu per satu.
Kado pun saya beli dan saya kirimkan ke pelanggan, dia pun
happy dan tetap memesan produk saya untuk esok hari. Fuih, leganya…
Kemudian, partner saya berhasil saya kontak dan bersedia
untuk rapat ke kantor sang klien bossy.
Saya hanya perlu menjemputnya sehingga bisa berdiskusi di
perjalanan. Dengan demikian, saya bisa
menjemput si kecil dan mengurusnya.
Jadi, semuanya aman terkendali….Syukurlah…
Setelah adik selesai saya urus, semua aman, tenang. Baru saya bisa mulai fokus lagi. Langsung terbayang daftar panjang task list
saya. Iya ya, kok saya bisa lupa?
Akhirnya saya mulai mengerjakannya satu persatu. Walaupun di tengah-tengah ada sedikit
gangguan, karena masalah di email, saya tidak mau terganggu, saya mau tetap
fokus.
Dan tiba-tiba saya mendapat pesan masuk yang kembali
mengganggu saya, terkait dengan nasib saya di permasalahan besar saya. Akhirnya, saya pun menangis Setelah seharian hanya membatin, rasanya
pengen nangis, akhirnya saya menangis
juga…
Tapi, kembali, masak sih saya harus gagal fokus dua
kali? No way, saya pun memutuskan, que
sera-sera, ayo selesaikan task list mu.
Stay focus, girl…..
Komentar
Posting Komentar