Cita-citaku
Aku ga ngerti kenapa mamaku ga boleh ke luar kota. Yang aku tau, aku sedih banget sejak mamaku
ga boleh ke luar kota sama jaksa. Aku
sampai bilang sama mama, aku kalo sudah besar nanti ga mau kerja di kantor
kayak mama, nanti aku dilarang jaksa ke luar kota. Aku liat, mama kan kerja terus, sampe malam,
kayaknya kerjanya berat banget, eh kok malahan ga boleh ke luar kota sama
jaksa.
Sejak mama ga boleh ke luar kota, aku jadinya liburan di sini aja. Padahal pengen banget bisa pergi ke luar kota. Paling-paling aku jalan-jalan sama mama ke obyek wisata yang ada di kota atau ke mal. Bete juga sebenarnya, tapi mau gimana lagi. Sampai mama ga bisa datang ke kawinan abang sepupuku di luar kota. Aku sih datang, tapi untungnya ga ada yang nanya kenapa mama ga ikut, karena aku bingung juga jawabnya.
Aku ga kenal sih sama jaksa, yang aku tau, jaksa kok tega
banget sama aku, sama mama.
Aku ingat, awalnya mama bilang, liburan nanti, kalau mama ga
bisa ikut pergi, kalian pergi saja ya.
Aku ga mau, ga enak rasanya pergi tanpa mama. Tapi mama maksa, kata mama, sayang dong,
sudah beli tiket pesawat, sudah bayar hotel, kalau semuanya ga pergi, rugi
banget, kalau hanya mama yang ga pergi, hanya rugi tiket pesawat mama. Akhirnya kami jadi pergi, mama hanya bisa
mengantar kami sampai bandara. Kami
cukup senang, karena walaupun mama ga pergi, mama sudah atur segalanya,
termasuk antar jemput di bandara. Jadi semua
liburan kami sudah diatur sama mama. Pas
pulang, aku baru merasa kangen banget sama mama. Jadi begitu melihat mama di bandara, rasanya
pengen nangis, sedih banget kalo ingat mama ga boleh ikut.
Aku juga pernah sedih, waktu mau pensi, harinya pas hari
mama dipanggil jaksa. Jadi aku ga
semangat ikutan latihan untuk pensi, aku malahan ga mau ikut pensi. Aku bilang saja ke bu guru, aku ga mau ikut
pensi, karena mama kan ga bisa nonton aku pensi. Bu guru tanya, kenapa mama ga bisa ikut
pensi? Aku bilang, karena kalau mama
datang ke pensi, mama bisa dipenjara.
Aku diajak bu guru ke kepala sekolah.
Aku bilang ke kepala sekolah, kenapa sih pensinya bukan hari libur kayak
tahun lalu? Kalau pas hari libur, mama
ku kan bisa datang. Aku ga ngerti, kok
bu kepala sekolah dan bu guru menangis mendengar perkataanku.
Aku juga suka heran, kenapa mama diberhentikan dari
pekerjaannya. Padahal, aku lihat, mama
rajin banget kerjanya. Aku sampai berdoa
setiap habis sholat, supaya mama dapat pekerjaan tiap hari. Abis, aku liat, mama kerjanya hanya beberapa
hari sekali. Pantas saja,uang mama ga
sebanyak dulu. Coba mama kerjanya tiap
hari, pasti uangnya lebih banyak. Karena
uang mama ga sebanyak dulu, aku jadi jarang liburan ke hotel, padahal supaya ga
bosan di rumah terus, aku senang juga kalau bisa menginap di hotel walaupun di
dalam kota. Aku sampai bilang ke mama,
pakai tabunganku saja kalau uang mama ga cukup.
Sejak mama ga boleh ke luar kota, aku jadinya liburan di sini aja. Padahal pengen banget bisa pergi ke luar kota. Paling-paling aku jalan-jalan sama mama ke obyek wisata yang ada di kota atau ke mal. Bete juga sebenarnya, tapi mau gimana lagi. Sampai mama ga bisa datang ke kawinan abang sepupuku di luar kota. Aku sih datang, tapi untungnya ga ada yang nanya kenapa mama ga ikut, karena aku bingung juga jawabnya.
Aku pernah lihat mama lagi mengetik sesuatu di laptop
nya. Kata mama, mama lagi buat pembelaan
ke jaksa. Aku bilang mama, nanti mama
ngomongnya yang baik ya, bilang
sayang, mama ngomongnya harus seperti
bujukin aku, jangan seperti lagi marahin aku.
Setelah pembelaan, aku dengar mama akan ada keputusan. Sore itu aku kebetulan lagi les sama pak
guru, jadi aku bilang pak guru, mama lagi dapat keputusan, yuk kita berdoa
untuk mama. Aku menunggu dengan cemas,
sampai mama akhirnya pulang. Aku tanya
mama, apa keputusannya. Mama bilang,
belum jelas sih. Tapi aku agak tenang
karena mama pulang ke rumah dan masih ada kesempatan mama boleh ke luar kota
lagi. Cita-citaku cuma pengen liat acara Halloween di restoran kota sebelah.
Sejak itu aku belum pernah tanya mama lagi, apa mama sudah
boleh keluar kota atau belum, tapi kayaknya ga deh, mama masih ga boleh ke luar
kota. Padahal aku suka banget acara
Halloween yang diadakan restoran di kota sebelah, karena aku ga takut sama sekali sama hantu-hantuan, mama malah suka ketakutan dan aku senang banget lihat mama ketakutan, sekaligus bangga karena aku ga takut sama sekali. Tapi, apa boleh buat, aku ga bisa ke situ
tahun ini.
Tadi pagi pas berangkat ke sekolah, aku bilang ke mama di
mobil, aku mau balik ke tahun lalu atau 2 tahun yang lalu, pas mama masih boleh
ke luar kota, kayaknya asyik ya ma, kita bisa camping lagi di luar kota, bisa
ke restoran di kota sebelah. Lho, mama
kok nangis ya? Jangan nangis ya ma, aku
aja ga nangis kok…..
Komentar
Posting Komentar