Saksi Sejarah

Dulu waktu belajar sejarah di sekolah saya suka berpikir, keren banget ya kalo saya ada waktu kejadian itu, pasti bisa cerita ke anak cucu kejadian yang sebenarnya.

Nah akhirnya saya berkesempatan jadi saksi sejarah kerusuhan tahun 1998.  Ternyata ga keren-keren amat sih.  Yang ada pas kejadiannya saya cukup dibuat deg-degan karena saat itu saya pas hamil dan sempat ketinggalan di kantor karna menunggu jemputan suami yang ga datang-datang karna banyak jalan yang tertutup massa.  Tapi jadi saksi sejarah itu sudah membuat saya bangga dan heboh kalau cerita ke anak-anak saya.

Kemudian saya juga pernah ikut terlibat dalam aksi-aksi di ibukota.  Tapi memang tidak seriuh rendah kerusuhan 1998. Namun tidak bisa saya ceritakan dengan heboh pada anak-anak saya, karna mereka kok yang ikut mengantar saya.  Hehe.

Kemudian saya berkesempatan belajar memperdalam agama dimana banyak peristiwa penting di dalamnya.  Saya sempat berpikir, wih ini lebih keren banget dibandingkan peristiwa kerusuhan 1998.  Bayangkan kisah perahu Nabi Nuh, kisah Nabi Musa membelah lautan dan kisah-kisah lainnya yang benar-benar menakjubkan, yang menunjukkan kuasa Allah yang sangat besar.

Nah, saat ini, ketika pandemi covid sedang berlangsung, tetiba saja saya menyadari bahwa saya sedang menjadi saksi sejarah, saya ada, mengalami dan terlibat dalam suatu peristiwa besar.  Peristiwa yang menunjukkan bahwa Allah Maha Kuasa, Allah bisa berbuat apa saja.  

Saya benar-benar excited, benar-benar curios, ingin tahu ending nya seperti apa.  Yang saya yakin, akan lebih baik bagi orang-orang yang sabar dalam menghadapi ujian ini.  Bayangkan betapa banyak orang yang tidak bisa bersabar dalam menyikapi pandemi ini.  Makanya, bolak balik lockdown namun tidak menurunkan penularan.   Malahan katanya akan ada gelombang kedua.  Waduh....

Padahal, inilah ujian kesabaran....


Allah beserta orang-orang yang sabar....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...