Déjà Vu


Déjà Vu is a common intuitive experience that has happened to many of us. The expression is derived from the French, meaning "already seen." When it occurs, it seems to spark our memory of a place we have already been, a person we have already seen, or an act we have already done.

Kalau saya berantem sama pacar, dan saya ngeles, dia bilang: Duh, déjà vu deh.  Rupanya, dia dengan halus bilang, bahwa saya pura-pura lupa atau pura-pura tidak kejadian.  Ini cara dia juga untuk mengeluh bahwa kejadian ini selalu berulang, bahwa kami sering bertengkar untuk masalah yang sama.  Hehe….

Saya sendiri sering merasakan berada di tempat lain ketika naik angkot.  Ya, benar-benar aneh, kenapa saya selalu merasa déjà vu ketika berada di angkot.  Kalau naik mobil pribadi atau taksi, malahan tidak pernah terjadi.  Aneh memang, déjà vu nya pilih-pilih jenis kendaraan.

Ketika saya menceritakan hal tersebut ke pacar, dia bilang, mungkin kamu harus konsultasi dengan ibumu, atau dengan dokter.  Namun, saya tidak pernah melakukannya, karena akhirnya saya melupakannya.

Beberapa tahun kemudian, saya bertemu teman lama dan dia bercerita bahwa jiwa kita sebenarnya sudah tua, jadi sudah pernah hidup sebelum jiwa kita masuk ke raga kita.  Oh, itu sebabnya kita sering merasakan déjà vu.

Hari ini, saya merasa déjà vu lagi.  Ketika sedang berada di pasar, pasar yang dulu begitu sering saya datangi.  Saya tiba-tiba bingung, merasa tersesat.  Untungnya, saya bersama seorang teman, sehingga tidak panik.  Namun sang teman sungguh merasa heran, mengapa saya tiba-tiba blank seperti itu.  Begitu pula ketika berikutnya kami ke suatu mal yang sangat saya kenal.  Ketika harus mencari musholla sendirian, saya tersesat! Saya merasa seperti berada di suatu tempat, yang saya tidak kenal.  Benar-benar bingung.  Untungnya, saya berhasil kembali ke tempat teman-teman saya menunggu.

Ketika saya menceritakannya kepada teman-teman, mereka semua bilang, itu mah bukan déjà vu, kamu kan sudah berpuasa selama beberapa hari, jadi kamu hanya kurang air minum, seperti  iklan yang sering ditayangkan di televisi.  Haha….

Nah, saat sedang mengalami permasalahan yang sangat pelik ini, saya berharap ini hanya sebuah déjà vu.  Saya sudah pernah mengalami permasalahan yang hampir sama, berhubungan dengan institusi yang sama.  Untungnya, di masa lalu, permasalahan saya akhirnya selesai dengan happy ending.  So, saya sangat berharap kali ini permasalahan saya hanya déjà vu, jadi, seperti dahulu, akan berakhir happy ending.  Semoga……

Déjà vu is the mind’s way of letting you know that you are in the right place at the right time.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...