Hopeless
Tiba-tiba saja sore ini saya diserang perasaan hopeless. Amat sangat hopeless…..
Pagi hari saya masih mengikuti rapat dengan penuh semangat,
penuh ide dan benar-benar excited.
Sampai siang pun masih sangat bersemangat, bahkan saya tidak peduli makan
sendirian, hal yang tidak pernah saya lakukan, dan tetap sibuk ber SMS, WA, bbm,
buka email, telpon dan semua hal yang produktif. Semua yang saya lakukan berkaitan dengan
pekerjaan-pekerjaan yang sedang saya garap.
Hal-hal baru yang begitu menantang
bagi saya, karena belum pernah saya lakukan. Saya pun bertemu orang-orang yang punya aura
positif, sehingga memperkuat semangat saya hari itu. Bahkan, ketika saya terjatuh di tengah
keramaian dan pandangan banyak orang, saya masih bisa positif, masih bisa menertawakan
diri sendiri…
Semuanya berubah begitu menerima telpon dan pesan dari para mantan kolega saya. Semuanya merubah
mood saya, dan diam-diam pun saya menahan tangis, karena saya masih berada di
tengah-tengah orang-orang yang bersemangat.
Namun, begitu saya duduk sendirian di mobil dalam perjalanan pulang,
saya pun tidak bisa menahan air mata.
Dan setelahnya, saya merasa, semuanya jadi berubah 180
derajat. Proyek yang dirapatkan tadi
pagi jadi buntu karena perubahan yang terjadi mendadak dan akhirnya batal. Di pekerjaan-pekerjaan yang lain juga jadi
timbul masalah. Saya juga jadi missed
beberapa hal penting, ada informasi yang saya lupa sampaikan, ada email yang
lupa saya balas, dll. Saya juga merasa,
semua orang yang saya kirimkan pesan, rasanya tidak membalas, jaringan telpon
dan internet pun sepertinya tidak bersahabat.
Kaki yang tadinya tidak terasa sakit akibat jatuhpun, tiba-tiba terasa
cenat cenut. Sampai saya merasa, hari
ini bad day….
Saya sungguh sebal, semua yang saya lakukan dari pagi
sepertinya sia-sia, semuanya berantakan hanya karena masalah ini. Kenapa sih, ada orang-orang yang begitu
menyebalkan? Begitu palsunya, sehingga
saya sungguh muak!
Saya juga kesal pada diri sendiri, mengapa mudah terpengaruh
pada hal seperti ini? Mengapa saya kalah
dengan keadaan? Mengapa saya harus
terpengaruh pada orang lain?
At the end of the day, saya akhirnya menghibur diri, mungkin
ini hanya PMS, jadi akan berlalu dengan sendirinya.
Untuk mengembalikan mood saya, saya pun berpikir, mungkin ada baiknya saya menulis tentang teman-teman saya yang sekarang sedang saya kagumi karena begitu kuat daya tahannya. Mungkin dengan menulis tentang mereka, saya bisa tertular semangat mereka….
Untuk mengembalikan mood saya, saya pun berpikir, mungkin ada baiknya saya menulis tentang teman-teman saya yang sekarang sedang saya kagumi karena begitu kuat daya tahannya. Mungkin dengan menulis tentang mereka, saya bisa tertular semangat mereka….
Komentar
Posting Komentar