Gut Feeling


Gut feeling: an instinct or intuition; an immediate or basic feeling or reaction without a logical rationale

Saya pernah membaca, bahwa orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika. Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan "hati nurani" (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih. Angka-angka akan sangat membantu, tapi Final Decision umumnya dari "Gut Feeling". Yang barangkali sulit bagi orang yang kurang beruntung atau bahkan orang yang sering sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit dia dengar karena otaknya pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur.  Karena pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses dan semakin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin tajam.  Namun, bagaimana cara mendengarkan intuisi?  Sesungguhnya intuisi itu sering muncul dalam berbagai bentuk, misalnya:
-      Isyarat dari badan, seperti tiba-tiba deg-degan atau meriang. Badan kita sesungguhnya sering memberi isyarat-isyarat tertentu yang harus kita maknakan.
-      Isyarat dari perasaan, seperti kita merasakan sesuatu yang lain ketika sedang melihat atau melakukan sesuatu, misalnya suka merasa tiba-tiba senang apabila melintasi kantor perusahaan tertentu dan beberapa tahun kemudian ternyata kita bekerja di situ.
-      Isyarat dari luar, yaitu isyarat dari luar yang datang pada kita, seperti bila kita merasa sering sekali melihat iklan suatu perusahaan tertentu, ketemu dengan orang yang juga membicarakan perusahaan itu, belakangan perusahaan itu ternyata memberikan proyek pada kita.

Nah, saya jadi berpikir, siapa saja di antara pimpinan saya yang sering mengambil keputusan menggunakan gut feeling?  Ternyata, menurut penilaian saya, malah jarang.  Beberapa boss saya justru mengambil keputusan dari hasil otak-atik angka.  Jadi, lebih konservatif.  Namun, mungkin memang gut feeling kadang harus dikombinasi dengan berbagai analisa, sebelum kita memutuskan.

Saya pun juga jadi berpikir, apakah saya sering menggunakan gut feeling pada saat mengambil keputusan?  Yang pasti, saat ini saya tidak termasuk orang yang beruntung, karena sedang dihadapkan pada kasus yang cukup berat akibat salah satu keputusan saya mengikuti boss yang salah.  Artinya, saya waktu itu tidak mengikuti hati nurani atau gut feeling saya.  Andai saja waktu itu saya mengikuti hati nurani atau gut feeling saya, mungkin saya tidak perlu menghadapi kasus ini.  Tapi, hidup sudah di atur, jalani saja….

Never ignore a gut feeling, but never believe that it's enough - Robert Heller

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...