Bete


Bete: BT: Bored Totally

Saya benar-benar bête.  Sudah 2 tahun ini saya luntang-lantung karena didera kasus yang sangat menyebalkan.  Mana orang-orang yang harusnya bertanggung jawab, malah ongkang-ongkang kaki dengan arogannya, seakan-akan itu bukan urusannya.  Di sisi lain, saya sering sekali mendengarkan sepak terjang mereka yang memang bikin panas hati, bikin mangkel.

Suatu hari, di tengah-tengah chatting dengan seorang sahabat, saya mengomentari kelakuan orang-orang tidak bertanggung jawab itu.  Sungguh mengejutkan, sahabat saya bilang, kenapa sih kamu ga bisa move on dari kantormu yang dulu?  Emang kamu siapa? Kok masih ikut-ikutan komentar?

Saya merasa ditampar.  Ya, apa urusan saya?  Ngapain saya urus orang lain?  Ngapain saya urus hal yang tidak penting buat saya?

Benar, saya harus move on.  Masuki dunia lain, temukan tantangan lain.  Hal ini mungkin dapat membuat hidup saya lebih semangat.  Daripada hanya memikirkan kasus dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Untungnya, saya memang mendapatkan banyak peluang, sehingga aktivitas saya sangat padat.  Dengan demikian, sepertinya, saya bisa move on.  Saya bisa memikirkan hal-hal lain yang produktif.  Kalaupun ada mantan teman-teman sekantor yang kemudian curhat, saya cuma mendengarkan saja, tidak mau berkomentar.  Ibaratnya, masuk kuping kanan, keluar kuping kiri.  Biasanya, saya pun menghindari pembicaraan mengenai mantan kantor saya itu, dan saya akan mengalihkan pembicaraan ke hal-hal lain yang lebih menarik, hal-hal baru yang sekarang saya jalani.  Ternyata strategi ini membuahkan hasil, saya tidak pernah terpancing untuk ikut membicarakan para pimpinan tidak bertanggung jawab itu.

Namun selama dua minggu ini, saya terpaksa bertemu dengan mantan teman-teman sekantor saya.  Walhasil, saya terpaksa mendengarkan lagi mengenai perjalanan perusahaan yang sepertinya tidak memuaskan bagi para pegawainya.  Saya terpaksa mendengarkan office politic yang begitu pelik.  Saya terpaksa mendengarkan keluhan mereka.  Malah dibumbui dengan, coba mbak masih di sana, pasti tidak akan seperti ini.  Wah, saya jadi ikut pusing mendengarnya, kepala jadi cenat-cenut.  Yang membuat saya kesal, saya yang sudah berhasil move on dari kantor saya itu, malah jadi terpancing untuk ikut berkomentar, ikut memikirkan.  Duh, Bosen Tau!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...