Special Needs


Special needs: mental, emotional, or physical problems in a child that require a special setting for education

Mempunyai anak berkebutuhan khusus (special needs) merupakan kebahagiaan tersendiri.       Kenapa?  Karena hal-hal sederhana yang biasanya tidak menjadi perhatian bila dilakukan oleh anak-anak lainnya, akan merupakan prestasi besar bagi anak berkebutuhan khusus.

Seperti ketika adik, anak bungsu saya yang berkebutuhan khusus menjadi pemimpin dalam pembacaan ikrar di sekolahnya.  Saya sangat khawatir dan memonitor melalui wali kelasnya.  Wali kelas bilang, bagus dan lancar.  Begitu pula guru lainnya, juga melaporkan hal yang sama.  Bahkan, kepala sekolah ikut sibuk memantau.  Sungguh terharu.  Buat orang tua yang lain mungkin menjadi hal aneh, kenapa urusan memimpin pembacaan ikrar saja bisa bikin saya dan guru-gurunya bangga.  Yah begitulah, masalah sepele saja bisa jadi kebanggaan.  Di situlah letaknya kebahagiaan saya, bisa bangga dengan hal-hal sederhana.

Untuk pihak sekolah, tentunya juga prestasi tersendiri dapat mendidik anak berkebutuhan khusus.  Bisa jadi promosi yang baik bagi sekolah tentunya.

Hal lainnya, adik juga ternyata bisa berprestasi dalam hal pengelolaan keuangan.  Hal yang kadang malah tidak terpikirkan oleh orang tua lainnya yang anaknya biasa.  Si bungsu ingin sekali membeli laptop yang baru karena laptopnya yang lama sudah sering rusak.  Dan dia bersedia mengorbankan kebiasaannya membeli makanan cepat saji, juga berenang di tempat yang mahal.  Dia berhitung, berapa dia harus mengurangi pengeluarannya agar dia dapat membeli laptop baru dengan cara cicilan.  Dia pun berjanji akan mengurangi pengeluarannya selama masa cicilan.  Saya sangat bangga, karena tanpa dia sadari, pengurangan biaya yang dia lakukan jauh lebih besar dari cicilan per bulannya.  Di samping itu, dengan mengurangi konsumsi makanan cepat saji, si bungsu akan lebih langsing dan sehat.  Jadi, begitu banyak manfaat yang saya peroleh hanya dengan memberi pengertian padanya tentang pemasukan dan pengeluaran.

Adik memang sangat mudah diberi pengertian mengenai pengeluaran.  Dulu ketika sering membeli mainan, dia akan dengan tegas bilang, aku beli mainan yang seharga ini, artinya aku tidak beli mainan selama dua bulan.  Itu dia lakukan bila dia ingin membeli mainan yang agak mahal.  Untungnya, dengan berjalannya waktu, adik malah tidak membeli mainan lagi.  Ini semua karena kesadaran adik atas kondisi keuangan saya pasca diberhentikan dari kantor.

Buat saya, setiap adik melakukan hal ini, ini merupakan prestasi yang dapat saya banggakan, membuat saya bahagia….

Malam ini, ketika sang kakak sedang mengisi formulir data siswa, ketika di bagian ibu, ada pertanyaan, apakah ibu mempunyai kebutuhan khusus?  Kakak mendikte pertanyaan, dan saya pun menjawab: Iya kak, ibu punya kebutuhan khusus.  Kakak pun terkejut, apa bu? Ya kak, saat ini ibu benar-benar butuh uang.  Hahaha….


Children with special needs aren’t sent to special parents, they make parents special. – Angela Shelters

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...