Slip of the Tongue


Slip of the tongue: an accidental and usually trivial mistake in speaking

Dalam hidup, kita pasti pernah keseleo lidah.  Bahkan, George W. Bush, sang POTUS (President of The United States) saja terkenal sering melakukan slip of tongue ini.  Jadi apalagi kita, manusia biasa, wajarlah kalau sering keseleo lidahnya.

Adik, sebagai anak yang berkebutuhan khusus, sangat sering keseleo lidah.  Atau, kadang-kadang yang saya perhatikan, bukan keseleo lidah, namun Adik lupa, sehingga salah memanggil orang atau sebutannya.  Seperti malam ini, ketika saya sedang jadi nyonya rumah acara jamuan makan malam, Adik yang tadinya sangat excited, karena dia yang menentukan tanggal serta tempatnya setelah dia survey sebelumnya, tiba-tiba moodnya langsung berubah drastis hanya karena dia salah memanggil kerabat kami.  Sepertinya Adik lupa, sehingga dia memanggil dengan bahasa baku, bukan dengan panggilan sebagaimana adat kami.  Kerabat saya pun tersinggung dan menegur, sehingga Adik marah dan hancurlah moodnya.  Jujur, hati saya pun hancur, ingin menangis rasanya, namun karena saya nyonya rumah, saya harus tetap tenang.  Adik pun saya ajak ke toilet, hanya agar dapat berbicara empat mata.  Tentu saja Adik tidak terima dan sepanjang acara terus cemberut, suasana pun agak berubah namun tidak sampai merusak suasana.  Untungnya, di ujung acara, Adik mengulurkan tangan dan meminta maaf pada kerabat kami itu.

Hal seperti ini sering terjadi, Adik, dengan segala keterbatasannya, bisa lupa, sehingga salah sebut atau keseleo lidah.  Yang sering tidak dapat dipahami orang lain, bahwa Adik tidak seperti anak normal lainnya, sehingga perlu penanganan khusus, berbeda dengan anak sebayanya.  Namun saya paham, sepaham-pahamnya, bahwa saya tidak bisa menuntut perlakuan khusus, karena justru Adik harus bisa survive di masyarakat, tanpa saya terus mendampinginya.  Jadi, seperti malam ini, saya hanya dapat menangis dalam hati….

Saya pun sering menyesal, setelah kejadian-kejadian slip of tongue ini, mengapa saya tidak mempersiapkan Adik, atau diri saya sendiri, untuk mengantipasi kejadian slip of tongue ini.  Jujur, kadang ekspektasi saya terlalu tinggi kepada Adik, sehingga menganggap semuanya akan baik-baik saja.

Sebenarnya, untuk orang normal, apa yang keluar pada saat kita keseleo lidah, seringkali adalah memang apa yang kita pikirkan, sehingga terlontar begitu saja.  Namun, dalam kasus Adik, saya melihat Adik memang terbatas kapasitas mengingatnya. Ya, Adik memang sangat sulit diminta untuk menghapal, sehingga dengan kapasitasnya yang terbatas, saya lebih memprioritaskan agar Adik menggunakan kapasitas menghapalnya untuk menghapal pelajarannya.

Anyway, saya terus menerus melatih dan men drill Adik supaya siap menghadapi masyarakat, siap menghadapi segala kejadian yang mungkin dia akan alami, harus dia hadapi sendiri, tanpa saya di sampingnya.  Terutama terkait dengan etika berbicara, pemilihan kata-kata, pengayaan perbendaharaan kata nya, serta hal-hal terkait bahasa verbal lainnya, agar Adik dapat terhindar dari slip of tongue.

Mudah-mudahan Adik bisa belajar dan makin matang seiring dengan pertambahan usianya.  Tenang Dik, bahkan presiden dari Negara adidaya pun bisa keseleo lidah….

Where the tongue slips, it speaks the truth – Irish quotes
A slip of the foot you may soon recover, but a slip of the tongue you may never get over – Benjamin Franklin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...