Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Pandemic Fatigue

Kelelahan akan pandemi atau pandemic fatigue adalah kondisi seseorang lelah akan ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi sehingga mulai tidak mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran virus korona. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kelelahan akan pandemi COVID-19 adalah hal yang wajar. Memang benar, karena sudah berlangsung berbulan-bulan, nyaris setahun, banyak orang yang sudah bosan banget dengan keadaan ini.  Orang-orang sekeliling saya pun demikian.  Adik juga sudah bosan banget harus pakai masker kemana-mana.  Saya pun menghiburnya dan bilang, masker saat ini sudah jadi fashion statement, sudah bagian dari fashion.  Bahkan merek-merek ternama juga berlomba-lomba bikin masker, sampai ada yang harganya jutaan.  Jadi, enjoy aja pake masker, kan sama aja seperti kita pakai baju atau asesoris.  Tapi tetap, Adik masih ga suka pake masker karna katanya suka pengap dan kacamatanya berembun.  Solusinya, saya carikan masker yang lebih nyama...

Randomly Picked

Selama pandemi ini saya jadi suka sekali memperhatikan berita-berita mengenai orang-orang yang terpapar covid.  Mulai dari awalnya sampai saat ini, begitu banyak orang yang terkena virus ini, ada yang sembuh ada yang tidak. Dulu awal sekali, kejadiannya kan di Wuhan, jadi banyak orang berpikir kejadiannya hanya di sana, lokal saja.  Kemudian ternyata menyebar ke negara lain.  Negara kita masih pede bilang ga ada di sini.  Ternyata kemudian negara kita juga terkena.  Awalnya cuma Jakarta, ternyata akhirnya menyebar kemana-mana.  Memang dengan metode tracing awalnya bisa dideteksi kenapanya, biasanya yang sering bepergian.  Namun sekarang pun yang berdiam diri di rumah bisa kena juga hanya karena masalah sepele.  Penyakit ini juga menyerang para pejabat, orang kaya, sampai orang miskin yang bukan siapa-siapa.   Ternyata virus ini menyerang siapa saja, perempuan, laki-laki, ga liat umur, ga liat kelas sosial, apalagi ga liat latar belakang ...

Kepingan Puzzle

Kamu itu ibaratnya kepingan puzzle yang selama ini saya cari.  Begitu kata teman saya ketika pagi ini kami sunbathing.  Ehm.... Bermula dari pertanyaan saya padanya, apa kah “one word” mu untuk tahun 2020 ini sis?  Dia pun menjawab ‘miracle’.  Dan dia pun bercerita panjang lebar alasannya. Dari sejak keberangkatan aku kesini sudah banyak hal yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Perjalanan religi aku pun berubah drastis di tempat ini.  Di tempat ini semua keinginanku tercapai dengan cara yang sangat luar biasa.  Ingat kan satu saat ketika kita olah raga pagi, aku merasa saat itulah Allah mengirim dirimu.  Kamu tahu, seolah-olah dirimu adalah kunci pembuka dari proses menunggunya aku selama 2 tahun lebih untuk beroleh jalan untuk keluar lebih cepat dari tempat ini.  Begitu dirimu membukanya - atas izin Allah – seolah-olah semua puzzle terkumpul dengan luar biasa, menghasilkan sebuah gambar nyata yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku sama ...

Dystopia

By Mirma Fadjarwati Malik Dystopia (from Ancient Greek dis- "bad" and topia "place"; alternatively cacotopia or simply anti-utopia) is a community or society that is undesirable or frightening. Utopia is an imagined community or society that possesses highly desirable or nearly perfect qualities for its citizens. Ngobrol sama Adik memang mengasyikkan, walaupun kadang ngeselin juga ahahaha.  Banyak hal baru yang saya pelajari.  Biasanya Adik menyebut sesuatu dan ketika saya menanyakannya Adik malah bilang, coba googling dulu, baru kita diskusi.  Cie, sok cool banget ya.... Nah, kali ini Adik bilang, 2020 ini dystopia ya bu.  Saya pun googling. Oh ternyata itu artinya.  Adik pun kemudian bilang, dystopia itu kan unwanted bu, nah pandemi ini kan ga diinginkan bahkan menakutkan.  Bener juga Dik.  Dan mulailah kami berdiskusi.  Kakak pun nimbrung. Kata Kakak, tapi kan dystopia atau utopia hanya fiksi, ga nyata.  Saya bilang, mungkin awalnya fiksi,...

LDR

Long Distance Relationship: a romantic relationship between two people who live far apart and so are unable to meet on a frequent basis. Karena keadaan, saya terpaksa menjalani LDR dengan anak-anak saya.  Kenapa saya mengkategorikannya sebagai LDR padahal definisinya “romantic relationship” ya karna saya memang hubungannya romantis sama anak-anak saya.  Ahaha..... Pastinya hubungan ini ga mudah.   Karena jarak akan membuat banyak hal yang ga bisa dilakukan.  Misalnya makan bersama, nonton bareng bahkan sekedar ngobrol sambil ngeteh atau makan snack bareng juga ga bisa setiap saat. Anyway, sudah hampir 3 tahun saya menjalaninya.  2 tahun pertama masih mendingan karna setiap wiken masih bisa ketemu dan makan bareng.  Tapi begitu pandemi, pertemuan wiken ini pun bubar jalan.  Jadilah kami mengandalkan saluran komunikasi, chat atau telpon setiap hari.  Masing-masing punya jadwal telepon tertentu. Nah jadilah sering timbul masalah miskomunikasi....

Air, Sumber Kehidupan

Air merupakan sumber kehidupan, karena air lah yang membasahi lahan yang kering tandus, menghidupkan tanaman-tanaman yang kering menjadi subur kembali, hijau kembali.  Untuk kita sendiri, air kita gunakan untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan lain-lain.  Kita pun takut sekali kekurangan cairan tubuh, takut dehidrasi.  Betul kan?  Segitu pentingnya air bagi kita, sampai kita pun tidak bisa hidup tanpa air.  Setuju? Nah, berdasarkan fakta itu, saya selalu mengutamakan sumbangan-sumbangan yang terkait dengan air.  Walaupun ada jaksa yang bilang sama saya, sumbang pembangunan jalan juga pahalanya mengalir terus selama jalan itu digunakan, apalagi kalo jalan itu malah membuka suatu daerah, yang tadinya terisolasi.  Betul sih, tapi saya tetap kekeuh preferensi ke yang terkait dengan air. Tapi kadang berbuat baik pun banyak ujiannya.  Hhh. Saya pernah mau menyumbang pompa air, ditolak mentah-mentah hanya karna saya tidak mau pakai nama saya.  Kat...

Secret Admirer

A secret admirer is an individual who feels adoration, fondness or love for another person without disclosing his or her identity to that person, and who might send gifts or love letters to his or her crush. Yah kalo bahasa Indonesianya sih pengagum rahasia.  Kalo hari gini mah mungkin bukan kirim surat cinta ya, tapi mungkin ngepo in medsos, atau menunjukan sesuatu lewat online.  Apalagi kan lagi pandemi gini.  Yang pasti mereka biasanya caper.  Iya kan.   Dulu jauh sebelum pandemi, masa-masa mahasiswa, ada teman saya yang rela pura-pura ke warung untuk melihat senyuman sang pujaan hati yang katanya senyumnya sangat menakjubkan.  Weleh weleh, sampe keselek saya dengernya.  Segitunya ahaha.  Bahkan ketika sudah ada medsos, dia usaha banget nyari sang pujaan hati dan di add atau follow.  Ckckck.... Teman yang lain jadi secret admirer seseorang di dunia maya.  Ih seneng banget dia kalo statusnya diliat oleh orang yang dikaguminya....

Sopran

Sopran: penyanyi suara tertinggi dalam klasifikasi vokal di dalam budaya musik klasik barat. Di saat pandemi ini, saya berkesempatan mengalami karantina selama 14 hari bersama beberapa orang yang baru saya kenal.  Kami semua perempuan.  Jadi kebayang kan seperti apa riuh rendahnya setiap hari.  Namanya perempuan, ga pernah lelah untuk ngomong.  Kan memang ada penelitiannya pada tahun 2013 yang menyimpulkan bahwa wanita bicara 20.000 kata per hari sementara pria hanya 7.000 kata per hari.  Namun penelitian di tahun 2017 hasilnya berbeda, perempuan berbicara 16.215 kata per hari, sementara laki-laki berbicara 15.669 kata per harinya.  Tapi tetap kesimpulannya perempuan lebih banyak bicara ketimbang laki-laki. Anyway, kehidupan pun dimulai.  Benar saja, pagi pertama sudah heboh.  Ada aja yang diomongin.  Maksa pengen ke luar lah dengan berbagai alasan, yang utama sih alasan mau jemur handuk, mau cari makanan lah dan lainnya, mulai dari yang sepe...

2020 Kata Teman-Teman

 By Mirma Fadjarwati Malik Setelah saya posting tentang 2020 in one word (https://baby-godlovesme.blogspot.com/2020/12/2020-in-one-word.html?m=1), banyak teman yang kemudian jadi tertarik ikut menerangkan apa arti tahun 2020 bagi dirinya.  Seakan-akan viral aja postingan saya, ahahaha.  Padahal hanya beberapa gelintir temen sih hihi.  Nah jadilah topik ini semakin menarik, bahkan si Kakak pun ikut komen lagi. Ada teman yang bilang ‘lelah’ karena secara dia nakes, ya pasti kerjanya luar biasa. Paham banget.  Pasti lah lelah, apalagi kalo pas banyak yang positif covid.  Hhhh.  Teman yang lain pun menghibur dan bilang semoga segala kelelahan jadi amal sholehmu.  Aamiin. Ada teman yang langsung bilang ‘tik tok’, itu yang terlintas di kepalanya.  Karna dia bilang ada lho orang yang seharian main tik tok terus.  Ahahaha. Memang tik tok jadi mewabah dimana-mana tahun ini.  Lah saya aja punya akun tik tok demi anak saya hihi. Tapi ga perlu ...

2020 in one word

By Mirma Fadjarwati Malik  Gegara Twitter bercuit ‘2020 in one word’ maka jadilah hal itu trending topic.  Beberapa perusahaan besar pun bercuit.  Microsoft Edge bilang ‘404’ yang artinya error.  Lego bilang ‘ouch’ dengan gambar sebuah balok Lego karna diibaratkan seperti rasa sakitnya kalo ga sengaja nginjek balok Lego.  Youtube bilang ‘unsubscribe’, Adobe bilang ‘ctrl+z’ artinya ‘undo’, IBM bilang dengan bahasa binary nya 01 itu yang dibaca ‘skip’, Zoom bilang ‘unstable’.  Lalu Grammarly bilang ‘edit’, kalo bisa ya ahaha.  Viber bilang ‘mute’, Opera bilang ‘crash’ huhu.  Kemudian Xiaomi bilang ‘reboot’ dan Soundcloud bilang ‘nope’.  Wah menarik banget ya, tapi kok auranya negatif ya. Saking menariknya, saya pun bertanya pada anak-anak saya.  How about you guys? Adik bilang ‘suffer’.  Ahaha.  Negatif banget ya Dik.  Ya iya lah, Adik emang paling menderita.  Bayangin, karena kami pindah rumah, Adik pindah sekolah yang...

Saksi Sejarah

Dulu waktu belajar sejarah di sekolah saya suka berpikir, keren banget ya kalo saya ada waktu kejadian itu, pasti bisa cerita ke anak cucu kejadian yang sebenarnya. Nah akhirnya saya berkesempatan jadi saksi sejarah kerusuhan tahun 1998.  Ternyata ga keren-keren amat sih.  Yang ada pas kejadiannya saya cukup dibuat deg-degan karena saat itu saya pas hamil dan sempat ketinggalan di kantor karna menunggu jemputan suami yang ga datang-datang karna banyak jalan yang tertutup massa.  Tapi jadi saksi sejarah itu sudah membuat saya bangga dan heboh kalau cerita ke anak-anak saya. Kemudian saya juga pernah ikut terlibat dalam aksi-aksi di ibukota.  Tapi memang tidak seriuh rendah kerusuhan 1998. Namun tidak bisa saya ceritakan dengan heboh pada anak-anak saya, karna mereka kok yang ikut mengantar saya.  Hehe. Kemudian saya berkesempatan belajar memperdalam agama dimana banyak peristiwa penting di dalamnya.  Saya sempat berpikir, wih ini lebih keren banget dibanding...

On your mark, get set...

Di perlombaan renang atau lari, sebelum start, juri meneriakkan aba-aba agar para peserta bersiap.  Yang lengkapnya Take your mark atau On your mark, Get set, Go... Take your mark biasanya kita sudah harus bersedia di posisi start.  Kalau perenang, sudah harus naik ke balok start, kecuali gaya punggung. Saya ingat dulu ketika diikutkan perlombaan renang Kejuaraan Umur oleh ibu saya yang mantan perenang nasional itu, setiap berdiri di atas balok start saya deg-degan karena takut kaget ketika pistolnya ditembakkan. Nah, saat ini, entah mengapa saya kok merasa sedang di posisi start.  Sedang bersiap-siap untuk pergi atau berjalan, yah intinya saya kok sedang bersiap untuk memulai sesuatu.  Entah apa itu.... Saya merasa harus berpindah tempat.  Tepatnya, saya merasa akan pulang.  Saya merasa misi saya di tempat ini sudah selesai.  Mission accomplished.... Saya mulai mengontak jejaring, mulai membuat personal blog, mulai menata bisnis pribadi.  Seakan ...

Bertahun-Tahun Kemudian

Waktu itu, saya baru saja lulus kuliah, fresh graduate gitu lah, dan lagi mencoba peruntungan untuk pindah kerja.  Secara saya emang sudah bekerja sebelum lulus kuliah.  Ceritanya pengen ganti suasana.  Karna kan pasti beda lah kalo kita kerja sebelum sarjana dan sesudah sarjana.  Pengennya kan lebih dihargai ya.  Nah, saya melamar ke salah satu bank Pemerintah.  Tentu saja saingannya banyak banget, sampai tes saringan masuknya aja di GBK.  Ckckck. Tapi ndilalah nya saya kok kepanggil untuk proses berikutnya.  Alhamdulillah.... Dari sinilah cerita saya dimulai.... Waktu itu, saya kebetulan datang duluan, kayaknya yang pertama atau kedua.  Jadi masih bisa milih mau duduk di mana.  Sesudahnya makin banyak yang datang dan orang itu duduk tepat di depan saya, berhadap-hadapan.  Karna penampilannya, saya sempat berpikir, oh mungkin ini pegawai bank yang akan mewawancara kami.  Tapi ternyata bukan, dia sama-sama pelamar.  Namun ...

Ortas

Akhir-akhir ini istilah ortas lagi viral di tempat saya.  Ternyata itu singkatan orang atas.  Maksudnya sih para pembesar, orang-orang kaya, orang-orang penting yang maunya main atas, langsung ke atas, ke boss.  Mereka pun juga dianggap boss-boss besar yang sering menghambur-hamburkan uang untuk urusan tetek bengek di sini, seting traktir makanan untuk semua penghuni dan para petugas manajemen.  Pokoknya sosialita tingkat atas lah, yang untouchable.  Ckckck.... Saya mah ga termasuklah ke dalam kelompok itu.  Kan waktu ada kondangan-kondangan aja saya ga diundang.  Hehehe Ibu saya pun sempat bertanya apa saya termasuk.  Jelas ga lah.  Saya kan bukan siapa-siapa di sini.  Mungkin ibu pikir saya kan sering terlibat ini itu, jadi saya ortas.  Saya jelaskan, ga bu, ortas itu pengeluarannya gila-gila an lah, uangnya banyak dan gampang keluarnya.  Penampilan mereka juga wah lah.  Kalo anak mu ini kan super irit, dan penampilannya...

Mata Duitan

By Mirma Fadjarwati Malik Pagi itu saya bertegur sapa dengan mantan big boss saya.  Namun pertegursapaan terputus karena tugas-tugas yang menanti saya.  Saya sempat membatin, kali aja big boss ngirimin saya uang 10 jeti.  Di tengah jalan saya melihat seseorang yang saya dengar lagi amat sangat BU.  Nah, kalo boss transfer segitu saya mau kasih orang itu ah.  Begitu batin saya, ibarat nazar lah. Ketika jam istirahat saya pun membuka lagi chat WA saya dengan sang boss.  Benar saja, ada capture bukti transfer m-banking.  Dengan antusias saya buka, yessss, transferan 5 jeti.  Gapapa lah ga 10 jeti, yang penting dapet transferan.  Saya pun sujud syukur atas rezeki yang saya peroleh. Selesai sujud syukur dengan sumringah saya pandangi bukti transfer itu.  Lho kok 0 nya berkurang 1?  Lah, cuma 500 ribu toh.  Saya pun bersungut-sungut sambil berkata dalam hati, mana udah sujud syukur lagi. Astaghfirullah, saya kok gitu banget ya. ...

Berita

By Mirma Fadjarwati Malik Kok ga ada berita bu? Adik bertanya pada saya.  Saya heran, berita apa? Kan tinggal liat di internet atau di TV.  Adik pun menjelaskan, biasanya kan ibu posting berita di WA grup keluarga.  Oooo ya ya, saya jadi mengerti sekarang.  Walaupun ga pernah ada yang komen, ternyata setiap saya sharing berita di WA grup, anak-anak membacanya.  Baiklah, ibu akan posting berita di grup sesering mungkin. Saya jadi paham sekarang bahwa kebiasaan saya sharing berita di WA grup ada manfaatnya.  Anak-anak saya jadi tahu berita tanpa harus mencarinya.  Lagian, begitu banyak berita yang bisa bikin bingung, tentu saja dengan saya memposting, mereka tinggal baca.  Apalagi anak-anak seumur mereka, jaman now pula, memang biasanya malas baca berita.  Jadi, supaya mereka selalu bisa kekinian, saya lah yang harus memposting berita untuk mereka, sekalian menyaring berita-berita yang memang layak dan bermanfaat buat mereka, juga menghindari h...

Kebocoran yang Mulia

By Mirma Fadjarwati Malik Kamu kok boros amat sih Kak? Untuk apa aja sih uangnya?  Ibu minta kamu bikin laporan keuangan kayak gini ya, ini contohnya, tinggal diterusin aja. Begitu omelan saya ketika mendengar dari ibu saya bahwa Kakak baru saja minta uang pada neneknya. Mendengar omelan saya, Kakak hanya diam saja dan manggut-manggut.  Hhhh.... Saya pun kemudian kerap menanyakan Kakak, menagih mana laporan keuangannya.  Dan saya ga bosan-bosannya menasehati Kakak supaya lebih hemat dalam menggunakan uangnya. Saya juga mengingatkan Kakak bahwa kondisi keuangan keluarga tidak seperti dulu, jadi semua anggota keluarga harus berhemat.  Saya pun selalu berdoa agar Kakak bisa berhemat. Suatu hari, ketika saya menelpon Kakak, ternyata dia sedang di resto bersama teman-temannya. Langsung saya tanya, apa Kakak lagi mentraktir teman-temannya. Ga kok Bu, bayar sendiri-sendiri, kata Kakak.  Saya pun langsung menasehatinya lagi supaya berhemat.  Soalnya saya jadi terke...

Like

By Mirma Fadjarwati Malik Kamu udah liat foto saya di IG?  Tanya saya pada adik saya.  Sudah kakak jawabnya.  Dan dengan sewotnya saya bilang, kok ga nge-like.  Oh iya ya.  Adik saya pun me-like postingan saya.  Penting banget ya nge-like itu. Bahkan anak-anak saya dengan patuhnya selalu me like postingan saya, supaya ibunya bahagia. Wkwkwk.... Memang sering kejadian orang mewanti-wanti supaya kita me-like postingannya di medsos.  Kayaknya bangga banget ya kalo banyak yang nge-like.  Jujur, saya pun juga. Hahaha.... Ternyata soal nge-like ini bisa juga jadi cerita tersendiri.  Teman saya begitu ngototnya minta di like sama seseorang, sampai akhirnya orang itu me like nya.  Tapi kemudian teman saya baru sadar, ga penting banget like yang dia perjuangkan itu karna ratusan orang lainnya me like postingan dia.  Jadi apalah artinya like 1 orang itu.  Tapi teman saya berkelit, orang itu penting buat saya, seleranya bagus, jadi kalo d...

Kondangan

Kamu diundang ga sama si boss?  Saya pun menggeleng.  Teman-teman yang lain nampak prihatin ketika tahu bahwa saya ga diundang.  Dalam hati saya ngomel, emang penting banget gitu diundang sama si boss satu ini?  Teman-teman merasa kasihan, iba pada saya dan mereka pun mengajak saya kondangan.  Ga pa pa kok ga pake undangan.  Plis deh, saya emang ga pengen dateng kok, batin saya.  Saya pun menolak mentah-mentah dan ngeles bahwa saya sudah punya janji lain, mau pergi ke cafe mau makan es krim dengan teman yang lain yang kebetulan juga ga diundang sama si boss.  Untungnya sang teman datang dan mengajak saya pergi. Fuih, lega rasanya bisa menolak pergi ke kondangan. Jujur saya sempat kecil hati setiap ada undangan kalangan atas, para boss, dan ternyata saya ga diundang.  Suka bertanya dalam hati, kenapa ya, apa saya kurang ngetop?  Hahaha.... Tapi kemudian saya introspeksi.  Bukankah saya memang bukan termasuk golongan mereka?  Tap...