Bragging
Brag: say in a boastful manner.
Bragging:
to talk or write about oneself in a proud or self-impressed way
Hari-hari terakhir ini saya dibikin kesal oleh orang-orang
yang senang bragging. Senang
membesar-besarkan dirinya sendiri.
Benar-benar membuat saya muak!
Beberapa waktu yang lalu, saya diminta untuk mengurus
perizinan perusahaan tempat saya bekerja.
Saya sudah berupaya untuk mencari jalan yang paling efisien, namun di
tengah proses, kolega saya bilang, dia ambil alih, karena menurut dia, dia bisa
lebih cepat dan lebih murah. Dia bilang:
it took too long, and it should be free, I will take care. Saya jawab: okay sir, good luck! Sampai sebulan kemudian, perizinannya tidak
pernah selesai. Haha…
Kolega saya ini memang senang sekali bila dianggap penting
dan dia juga senang bragging, sering merasa sebagai pahlawan. Kalau mood saya sedang baik, saya malah
memanfaatkannya. Hahaha….
Barusan saya memuji-mujinya, supaya dia mau menemui orang
yang kerap menawarkan jasa untuk perusahaan kami. Saya bilang: this guy was offering me something
for the corporate, but I told him that I don’t have the say, my colleague has. Dia tersipu-sipu dan mau menerima panggilan
telepon orang itu, dan akhirnya membuat janji untuk bertemu. Hahaha, kena kau….
Tapi yang amat sangat membuat saya kesal, adalah kolega saya
yang lainnya, Kemarin dia berbicara di
telepon dengan amat keras,, sehingga kami semua dapat mendengar. Dia bilang, begitu saya selesai di perusahaan
yang lama, para petinggi perusahaan sekarang mencari saya, mereka sampai
terbang dari luar negeri untuk menemui saya dan minta saya untuk mendirikan
cabang perusahaan di sini, jadi semua ini atas nama saya, saya pemegang
sahamnya dan saya juga pimpinannya, nah kemudian saya mengajak si mbak untuk
bergabung. Saya muak sekali
mendengarnya, karena saya - sebagai si mbak yang dia ajak - sangat paham cerita yang sebenarnya, cerita yang
sangat berbeda dengan yang dia katakan.
Sepulangnya dari kantor, saya curhat kepada ibu saya dan
menceritakan betapa kesalnya hati saya mendengar kolega saya bragging, apa ga
malu? Ibu saya tersenyum dan bilang,
sudahlah, itu kan tidak penting buatmu, kamu kan perempuan, dia kan laki-laki,
mungkin dia kan gengsi kalau menceritakan hal yang sebenarnya. Saya pun jadi tenang, benar bu, itu tidak
penting….
Benar kata ibu saya, saya harusnya kasihan pada orang-orang
yang senang bragging ini. Mungkin mereka
melakukannya karena mereka merasa tidak percaya diri, sehingga harus
menutup-nutupinya dengan mengatakan hal-hal yang berlebihan tentang betapa
hebatnya mereka….
Baiklah….
There is a difference
between conceit and confidence. Conceit
is bragging about yourself. Confidence
means you believe you can get the job done – Johnny Unitas
Komentar
Posting Komentar