R Doang
Sejak saya tidak menjadi pejabat lagi, saya terbiasa mengalami, pesan bbm yang saya kirimkan hanya dibaca, tapi tidak dibalas. R doang, begitu kata saya dalam hati.
Ya, orang-orang sekarang merasa pesan saya tidak penting,
atau tidak penting untuk membalas pesan saya, karena saya bukan siapa-siapa
lagi. Baiklah….
Awalnya memang sedih, namun seiring dengan berjalannya
waktu, saya mulai terbiasa. Bahkan,
ketika saya harus berjualan, kadang-kadang R doang ini tidak membuat saya patah
semangat. Saya berasumsi, orang itu
hanya sedang sibuk, saya akan coba kirim pesan lagi di kesempatan berikutnya.
Seorang mantan teman, yang dulu begitu akrabnya dan setiap
hari mengunjungi ruangan saya, ketika saya mengirimkan pesan, R doang. Tanpa diduga, kami bertemu dan dia tidak enak
hati, akhirnya dia berkata bahwa dia tidak tahu harus menjawab apa, makanya dia
tidak membalas pesan saya. Saya yang
tadinya sudah tidak memikirkan hal itu lagi, malahan jadi ingat lagi. Akhirnya saya jawab saja dengan ketus, kan bisa
saja kamu tulis begitu, yang penting balas pesan saya…
Dan saya menyesal mengatakan hal itu, karena toh saya sudah
merasa tidak penting lagi, apakah pesan saya dijawab atau tidak. Yang penting dibaca….
Yang sering juga tidak menjawab adalah teman saya yang
sekarang menjadi direktur di sebuah BUMN.
Dulunya malah dia yang sering mengontak saya, ketika masa-masa
sulitnya. Lucunya, alasan dia tidak sempat membalas pesan, selalu sama, karena sedang
sibuk rapat di dewan, padahal seorang teman lainnya yang memang mengikuti
acara yang sama bilang, sang direktur tidak pernah hadir di sana. Sungguh malang sang direktur, ternyata
alibinya tidak pas.
Namun, apabila saya ingat-ingat, ini kembali kepada masalah
sopan santun. Saya sendiri selalu
berusaha menjawab semua pesan yang masuk, terutama dari orang yang saya kenal. Biasanya hanya orang-orang yang kita kenal
yang ada di contact bbm kita, jadi menjawab pesan mereka jadi penting buat
saya.
Ya sudahlah, saya hanya bisa berbaik sangka, bahwa mereka
yang tidak membalas bbm saya memang sangat sibuk, sehingga tidak sempat
membalas. Saya pun membesarkan hati
saya, bahwa walaupun mereka tidak membalas pesan saya, minimal mereka sudah
membacanya….
Be polite, please…..
Komentar
Posting Komentar