Miss On Time
Saya diberi julukan itu oleh kolega saya, karena memang saya sering on time, terutama apabila harus berangkat naik pesawat terbang. Saya on time, sehingga harus berlari-lari ke ruangan boarding karena penumpang lainnya memang sudah boarding. Hehe…
Teman saya yang bertugas melakukan check in untuk saya
bilang, selalu deg-degan apabila bertugas mengantar saya pergi, karena biasanya
“on time", sehingga harus berlari-lari ke gerbang keberangkatan. Dibandingkan dengan kolega saya yang lain,
saya tidak pernah sempat duduk menunggu di lounge, sehingga fasilitas itu
biasanya digunakan oleh teman saya sang protokoler.
Ya, tidak tahu kenapa, semakin lama saya semakin on
time. Biasanya yang ikut senewen adalah
sang sopir, karena dia lah yang kerap ditelpon oleh protokoler atau sekretaris
untuk menanyakan posisi saya.
Padahal, dulu saya selalu berangkat lebih cepat, namun tak
tau kenapa, semakin berumur, malah semakin malas berangkat lebih cepat.
Alhasil, anak-anak saya jadi suka meniru tingkah laku saya. Anak-anak saya jadi terbiasa on time. Saya sudah biasa, mengantar anak di hari
pertama sekolah, sudah sulit untuk memilih bangku di kelas, karena sudah penuh,
hehehe.
Begitu pula di hari-hari berikutnya, saya sudah terbiasa
berlari-lari bersama anak-anak menuju gerbang sekolah, tepat sebelum gerbang
sekolah ditutup.
Begitu pula dengan janji pertemuan, walaupun dengan pejabat,
saya terbiasa datang on time, sehingga teman-teman marketing yang biasanya
datang lebih awal, merasa deg-degan karena takut saya terlambat kemudian sang
pejabat marah. Bahkan salah satu teman
saya pernah mengomeli saya, bilang, lain kali berangkatlah lebih cepat. Hehehe….
Namun, ketika berhenti bekerja, saya lumayan kembali ke
kebiasaan lama. Berangkat lebih
cepat. Apalagi untuk menuju ke
bandara. Karena saya tau, sekarang
semuanya harus saya urus sendiri, sehingga harus datang lebih awal. Apalagi kalau bepergian bersama rombongan
keluarga, ibu dan anak-anak saya.
Begitu pula ketika akan menghadap pejabat atau janji
pertemuan lainnya dengan siapa pun, sekarang saya berusaha lebih cepat, moto
saya sekarang, lebih baik menunggu daripada terlambat. Walaupun, kadang-kadang, karena kemacetan
lalu lintas yang tidak bersahabat, saya kadang-kadang masih terlambat. Tapi secara umum, saya sudah lebih baik,
lebih cepat datang.
Syukurlah, ternyata perubahan drastis dalam hidup saya malah
membawa dampak positif pada diri saya, saya jadi lebih cepat, jadi jarang
terlambat. No more miss on time, welcome
miss early bird……
Komentar
Posting Komentar