Drama Queen


Drama Queen:  a person (especially a woman) who acts as though things are much worse than they really are; a person given to often excessively emotional performances or reactions.

Saya sendiri kadang-kadang merasa jadi seorang drama queen ketika harus menceritakan pengalaman hidup saya.  Makanya, saya pernah bertanya pada pacar saya, apakah saya seorang drama queen?  Untunglah dia bilang, ga kok….

Berteman dengan seorang drama queen kadang-kadang membuat kesal, namun di sisi lain kadang-kadang saya merasa kasihan, tapi pada akhirnya kami kadang-kadang mentertawakan diri sendiri, betapa bodohnya kami, bisa percaya pada seorang drama queen.

Saya pernah berteman dengan seorang drama queen yang selalu bercerita tentang malangnya nasib dia ditinggal pacar-pacarnya.  Yang terakhir, dia bilang dia pacaran dengan seorang duda, namun ternyata dibohongi karena pacarnya ternyata belum bercerai.  Saya dan ibu saya sempat menangis bersama karena iba dengan nasib malangnya yang terus menerus ditinggal pacarnya.  Namun kemudian, saya dan ibu malah tertawa karena sang drama queen bilang, duda itu orang terkenal.  Lho, kalau memang orang terkenal, mana mungkin dia tidak tahu bahwa istrinya masih ada.  Ckckck, betapa kami, saya dan ibu, sungguh bodoh, kenapa percaya begitu saja.  Hehe….

Yang paling hebat adalah seorang teman kantor yang berpura-pura hamil dan sudah merencanakan alur ceritanya dari awal.  Bahkan suami dan adiknya tidak mengetahui kehamilannya.  Hal ini dia lakukan mungkin karena sudah putus asa karena belasan tahun menikah namun belum dikaruniai anak.

Setiap pagi setelah diturunkan oleh suaminya, dia akan memasang bantal di perutnya.  Tadinya kami tidak memperhatikan, bahwa perutnya tidak membesar seperti wanita hamil yang lainnya.  Kebetulan di bagian kami, ada teman lainnya yang juga sedang hamil dan umur kehamilannya hampir sama.

Pada saat tiba waktunya untuk melahirkan, maka dia mengambil cuti melahirkan dan melaporkan bahwa dia melahirkan di luar negeri.  Tak lama kami mendengar berita bahwa anaknya meninggal dan akan dimakamkan di kampung halaman.  Kami semua menangis, karena begitu iba dan empati.  Bayangkan, belasan tahun mendambakan anak, ketika tiba waktunya, malah anaknya meninggal.  Kami pun sepakat mengirimkan perwakilan ke kampung halamannya, untuk mendampinginya melewati masa-masa sulit ini.

Hal-hal aneh sudah mulai tampak, sekretaris menelepon ke kantor suaminya dan ternyata suaminya sedang rapat.  Sekretaris direktur menelepon RS nya dan diinformasikan bahwa namanya tidak terdaftar sebagai pasien di sana.  Seorang teman menelepon ke adiknya, ternyata adiknya tidak tahu menahu bahwa kakaknya melahirkan.  Dan yang paling mengagetkan, ketika rombongan perwakilan kantor tiba di kampung halamannya, tidak ada seorangpun yang tahu bahwa dia melahirkan dan bayinya meninggal.  Sungguh drama yang tragis…..

Akhirnya kami minta sang drama queen memberi penjelasan kepada kami semua.  Dengan di mediasi pimpinan, dia pun menjelaskan dengan tenangnya.  Bahwa di RS tempat dia melahirkan memang data pasien sangat dirahasiakan karena banyak selebriti yang melahirkan di sana.  Dia juga bilang bahwa dia membawa bayinya pulang ke negaranya dengan menumpang ferry dan bayinya digendong supaya disangka bayi hidup.

Berbagai pertanyaan berseliweran di benak kami, apa RS sebagus itu membiarkan jenazah ke luar begitu saja?  Di mana dia letakkan peti mati dari RS?  Bagaimana dengan paspor bayinya?  Bagaimana ini, bagaimana itu?  Begitu banyak pertanyaan yang tidak dapat kami tanyakan dan mungkin memang tidak perlu kami tanyakan…..

Akhirnya sang drama queen mengundurkan diri dari kantor kami dengan segenap misterinya….

Bertahun-tahun kemudian, kami sering tertawa-tawa, betapa bodohnya kami yang berbulan-bulan mempercayainya dan begitu peduli sehingga ingin melayat ke kampung halamannya.  Kami berkesimpulan, justru karena kepedulian kami itulah, semuanya terbongkar.  Mungkin dia tidak memperhitungkan hal itu. Oh drama queen…..

A real woman avoids drama; she knows her time is precious and she’s not wasting it on unimportant things….


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...