Ewuh Pekewuh
Ewuh pekewuh: (dari bahasa Jawa) segan-segan (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Banyak orang yang ewuh pekewuh, alias ga enakan. Padahal karena rasa sungkan, segan ini,
kadang-kadang menimbulkan masalah.
Teman saya bercerita, karena ga enak keluar dari grup WA,
dia bertahan di grup itu sampai akhirnya dapat masalah di rumah. Padahal dari awal, seorang sahabatnya sudah
menasehatinya, namun sang teman tidak melakukannya. Begitu benar timbul masalah, teman itu baru
keluar dari grup dan tentunya mendapat omelan sahabatnya. Sahabat lainnya bilang, kalau tidak nyaman,
tidak usah ga enakan, keluar saja, ngapain merugikan diri sendiri. Itu baru contoh kecil.
Beberapa hari ini, teman saya curhat, katanya ga enak
ngomong sama anak buahnya, untuk minta mereka merapikan workstationnya. Lho, saya bilang, you’re the boss, tunjukkan
bahwa kamu berhak menginstruksikan mereka untuk merapikannya.
Teman lain curhat, ga enak kalau mengingatkan para pemegang
saham untuk setor modal tambahan, padahal modal kerja perusahaan sudah menipis
karena sedang ekspansi. Yah, saya
bilang, ingatkan saja, kan memang untuk kebaikan perusahaan, for the sake of
the company, not your personal interest.
Gampang saja kan.
Tapi, ngomong memang gampang. Menasehati orang, apalagi mengomentari memang
lebih mudah daripada melakukannya. Saya
sendiri sering ewuh pekewuh, terutama ketika menjabat dulu. Dan lihat, apa hasilnya? Saya terjerumus!
Dulu, saya sering ga enakan menolak, apalagi kalau sudah
atasan yang memerintahkan. Padahal,
ketika belum menjabat, saya malah lebih cuek, berani menolak apabila saya tidak
setuju. Namun begitu menjadi decision
maker, saya malah sering ewuh pekewuh.
Sekarang, saya benar-benar menyesal dan mengambil pelajaran supaya tidak
sungkanan.
Namun, ternyata tidak mudah, bahkan ketika permasalahan saya
sudah memasuki persidangan, ibaratnya saya sudah di ujung tanduk pun, saya
pernah merasa ga enak ketika meminta seseorang untuk membantu saya. Sahabat saya bilang, sudah di ujung tanduk
pun kamu masih ga enakan, gimana mau selamat?
Sedihnya, sampai sekarang pun saya masih sering ewuh
pekewuh, ga enakan. Duh, ternyata sulit
juga merubah kebiasaan….
Ya memang, kita sering ewuh pekewuh dalam melakukan apapun,
terutama apabila terhadap orang yang lebih tua atau atasan kita. Namun, harusnya kita memilah, mana yang
memang harus kita tolak, mana yang memang layak untuk kita iyakan.
Namun, yang lucu dan menurut saya benar adalah status
seorang teman hari ini:
“Hal yang paling ga enak dilakukan, tapi nyesek kalau tidak
dilakukan: Nagih utang!”
Hahaha, benar juga……
Komentar
Posting Komentar