Nama Baik
Ketika adik perempuan saya bertanya: Kak, setelah kasus ini selesai, bagaimana dengan nama baik kakak? Siapa yang akan memulihkan nama baik kakak?
Saya tercenung, ya, bagaimana dengan nama baik saya? Nama baik yang saya bangun selama bertahun-tahun….
Saya selalu berusaha untuk bekerja secara profesional,
karena itu lah modal saya satu-satunya.
Saya bekerja dengan hati, saya selalu bertanya kepada diri sendiri,
apakah yang saya lakukan benar? Apakah
yang saya lakukan baik untuk saya dan untuk orang-orang sekitar saya? Apakah yang saya lakukan bermanfaat untuk
sekeliling saya?
Saya memulai karir saya dari bawah. Awalnya saya bekerja di bank, mulai dari
trainee. Namun karena saya memutuskan
untuk sekolah lagi, karir yang baru saya bangun akhirnya saya tinggalkan. Kemudian, ketika saya bekerja di perusahaan lain,
yang akhirnya saya berbakti hingga belasan tahun, saya memulainya dari bawah
pula. Saya memulai dari jabatan rendah
dan perlahan-lahan mendaki jabatan yang lebih tinggi. Saya bahkan pernah tidak punya jabatan, namun
saya tetap bekerja dengan baik.
Saya masuk ke dunia lelaki dan berhasil mendapatkan tempat
di sana. Dan sekarang, hanya karena saya
mempertahankan keyakinan saya, saya dihancurkan seperti sekarang ini. Nama baik saya hancur, padahal saya tidak berbuat sebagaimana yang
dituduhkan.
Apa yang harus saya lakukan?
Saya masih membesarkan hati saya, karena saat ini masih ada
teman-teman saya yang memberikan saya pekerjaan. Masih ada mantan klien saya yang masih
menunggu saya. Tapi, kalau kelamaan dan
kalau memang hasilnya tidak sesuai yang saya harapkan, apakah mereka akan tetap
percaya pada saya?
Apa yang harus saya lakukan?
Saat ini saya sangat galau, saya tidak menyangka ujian saya
kali ini sangat berat. Padahal saya sangat
yakin bahwa Tuhan tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan kita. Namun saya ragu, apakah saya mampu?
Yang juga mengganggu pikiran saya, bagaimana dengan orang
tua saya, juga keluarga saya yang lainnya.
Bagaimana rasanya mereka mempunyai anggota keluarga yang
bermasalah? Seharusnya, saya balik
bertanya kepada adik perempuan saya, bagaimana perasaannya? Namun, saya tidak berani menanyakannya,
karena saya tidak akan sanggup mendengarkan jawabannya.
Namun, saya yakin, dengan kemauan dan niat baik saya,
setelah kasus selesai, mudah-mudahan saya bisa mengembalikan nama baik saya,
dan nama baik keluarga saya, dengan kerja keras dan sikap kerja yang sama
seperti sebelumnya. Saya harus bisa
membangun kembali karir saya. Ibaratnya
membuat kurva baru lagi, dimulai dari titik terendah dan terus menanjak. Mudah-mudahan…..
Komentar
Posting Komentar