New Kid on the Block
Semua orang pasti pernah mengalami jadi New Kid on the Block, jadi anak baru…
Ketika kita masuk ke lingkungan baru, otomatis kita jadi
anak baru. Mulai dari masuk sekolah,
mulai bekerja, pindah kerja, menikah, pindah rumah, banyak sekali kejadian yang
membuat kita jadi anak baru. Sebagai
anak baru, wajar dan manusiawi kalau kita kadang-kadang merasa khawatir, ga
pede ketika menjalani hari pertama.
Saya cukup beruntung karena jadi anak ketiga dengan beda
umur hanya setahun dengan para kakak.
Jadi, setiap masuk sekolah, mulai dari TK sampai SMA, saya tidak pernah
punya kekhawatiran. Karena saya selalu
bersekolah di tempat yang sama dengan kakak-kakak saya. Jadi, saya ga sendirian banget, minimal sudah
punya 2 teman, ya kedua kakak saya itu.
Malahan, ada kecenderungan kita selalu ke sekolah yang sama dengan
mayoritas teman-teman kita, dari TK ke SD yang sama dan seterusnya sampai
jenjang SMA. Jadi, saya tidak pernah
merasakan jadi anak baru hingga ketika masuk perguruan tinggi.
Di perguruan tinggi ini lah saya baru merasa jadi anak baru,
karena saya pindah kota. Jadi, sudah
sekolahnya baru, berbeda dengan kakak-kakak, kotanya pun baru buat saya. Benar-benar nekat, hehehe.
Pengalaman berikutnya adalah ketika pindah kerja. Waktu pertama kali bekerja, saya tidak
terlalu merasa jadi anak baru, karena sudah ada 2 orang teman saya yang bekerja
di situ, sehingga sudah dapat kisi-kisinya tentang perusahaan itu.
Sebenarnya, yang paling bikin saya khawatir ketika jadi anak
baru di perusahaan baru, adalah tentang makan siang, hehehe. Saya suka berpikir, hari pertama saya pasti
belum tau dimana bisa makan siang, dengan siapa, dll. Jadi, saya selalu bawa bekal makan siang di
hari pertama bekerja. Selalu begitu,
setiap pindah kerja, saya membawa bekal makan siang dari rumah, sehingga saya
tidak perlu dipusingkan oleh urusan makan siang ini. Namun, biasanya urusan ketakutan makan siang
ini hanya sehari saja, pada hari pertama masuk kantor baru. Biasanya, hari kedua saya sudah tau seluk
beluknya, bahkan sudah dapat teman makan siang.
Tinggal cari wajah yang paling bersahabat di antara teman sekantor
lainnya, pasti mereka dengan senang hati berteman dengan anak baru dan memberi
masukan, informasi-informasi, gossip, dll seputar perusahaan.
Nah, perasaan ini lah yang menghantui saya ketika saya
diberhentikan dari perusahaan yang sudah begitu lama saya berbakti, sampai
rasanya sudah seperti rumah kedua.
Begitu saya mulai bekerja di perusahaan baru, jadi anak baru lagi, saya
sudah bertekad untuk mencari tempat makan sendiri, makanya tidak bawa bekal
makanan dari rumah. Untungnya hari itu makan
siang disiapkan, karena ada rapat, jadi saya aman. Seperti biasa, hari-hari berikutnya saya
sudah bisa mingle.
Dan hari ini, ketika mendapatkan surat bahwa kontrak saya
berakhir, hal itulah yang terlintas dalam pikiran saya, yaaah, jadi anak baru
lagi deh…..
Komentar
Posting Komentar