Injury Time
Injury time: (in soccer and other sports) extra playing time allowed by a referee to compensate for time lost in dealing with injuries sustained by players.
Kenapa sih, orang suka banget mepet-mepet waktunya? Ibaratnya, seneng banget ambil keputusan di
injury time…..
Dulu waktu jaman kuliah, kita sebagai mahasiswa seringnya
kebut semalam, sampai bilang SKS itu sistem kebut semalam. Belajar sampai begadang, buat tugas sampai
begadang, tepat di malam terakhir sebelum dead line.
Nah, di dalam pekerjaan, saya juga sering mengalaminya. Misalnya, tender besok ditutup, para staf
lembur deh. Bikin laporan juga begitu. Semuanya serba mepet waktunya.
Tadipun saya mengalami kejadian terkait injury time ini. Beberapa hari yang lalu, saya mem-break deposito di bank. Bank ini memang aneh, saya buka di kantor cabang yang mana, eh seenaknya saja dipindah ke kantor cabang yang lainnya, yang jaraknya jauh, jauh dari rumah, jauh dari kantor. Walhasil, saya harus menyempatkan diri secara khusus ke kantor cabang bank itu demi mem break deposito saya. Semua formulir sudah saya tanda tangani. Eh, hari ini, tepat di tanggal jatuh tempo deposito, jam 2 siang, saya ditelepon, katanya ada dokumen yang kurang saya tandatangani. Saya minta di email, tapi katanya, harus di fax. Duh, hari gini, masih pakai fax juga.
Jadilah saya terpaksa mencari tempat yang masih
menyediakan fasilitas fax, padahal saat itu saya lagi di tengah-tengah hiruk
pikuk pasar menjelang Lebaran. Kebayang
ga sih ribetnya?
Namun, apa boleh buat, kalau tidak saya upayakan, deposito
akan ter roll over sampai bulan depan.
Saya pun segera mencari tempat yang bisa melayani fax, sambil
terus-terusan dikirimi pesan: paling lambat dokumen harus diterima jam setengah
empat. Duh, macet tau…
Akhirnya saya berhasil menemukannya dan fax nya ternyata
gagal terus. Akhirnya, di email juga,
namun harus di fax balik hari itu juga.
Ya ampun!
Tepat jam 15.30, baru fax berhasil diterima pihak bank. Benar-benar injury time….
Dan ketika sedang pontang-panting menunggu dan mengirim fax,
sebuah pesan masuk: order parsel dong mbak.
Ya ampun, saya sudah bilang pada para klien, bahwa order terakhir adalah
hari ini jam 12 siang, kenapa oh kenapa, dikau pesan jam 15.30? Huhuhu, apa susahnya sih order tadi siang?
Dengan bersungut-sungut, saya bilang ke partner saya: duh
ada pesanan nih, gimana nolaknya? Eh,
dia pun menasehati saya: harusnya bersyukur dong. Baiklah, rejeki memang tidak boleh ditolak….
Komentar
Posting Komentar