Momentum


Momentum ditakrifkan sebagai hasil perkalian dari massa dan kecepatan, sehingga menghasilkan vektor.  

Namun yang saya maksudkan momentum ini adalah saat yang tepat atau kesempatan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).


Nah, dalam hidup, kita sering mendapatkan momentum, atau yang kita anggap momentum.  Namun, seringkali, kita malah kehilangan momentum, sehingga kita jadi berpikir bahwa kita kehilangan kesempatan baik.

Namun, apabila saya pikir-pikir, kita tidak pernah kehilangan momentum, kita tidak pernah kehilangan kesempatan baik, karena saya percaya, hidup sudah diatur, jadi momentum yang kita anggap kesempatan baik sebenarnya belum tentu baik untuk kita.  Momentum atau kesempatan baik adalah ketika akhirnya kita melakukannya, walaupun kita anggap sudah lewat waktunya.  Itulah waktu terbaik yang Tuhan berikan.


Saya jadi ingat, ketika bekerja di bank, salah seorang nasabah saya curcol, katanya, karena proses persetujuan kredit di bank saya terlalu lamban, dia jadi kehilangan momentum.  Tadinya dia berencana membeli mesin dan peralatan untuk pembuatan mie instant, namun karena kredit terlambat cairnya, perusahaan besar duluan mengenalkan mie instant tersebut, sehingga dia merasa kehilangan pasar yang sangat besar.  Dia merasa kehilangan momentum.  Waktu itu, saya hanya bisa minta maaf, saya bilang, maaf bapak jadi kehilangan pasar yang sangat potensial.  Namun, sekarang saya mempunyai pandangan yang berbeda.  Mungkin memang ceruk pasar sang nasabah di tempatnya saat itu, sebagai pengusaha mie telor, bukan berpindah ke mie instant, karena dengan demikian, dia bisa bertahan, bisnisnya bisa sustain.

Saya juga tidak setuju dengan kata-kata, momentumnya tidak pas.  Tidak mungkin momentumnya tidak pas, apa pun itu, semua kejadian, sudah diatur.  Jadi semua momentum pasti pas.  



Yang paling sering kita dengar adalah momentum tidak pas karena bertepatan dengan kejadian lainnya yang lebih besar, misalnya pada saat hari raya, atau terjadi kecelakaan besar ataupun peristiwa besar lainnya yang menyita perhatian masyarakat.  Sebagai contoh, apabila suatu perusahaan memperkenalkan produk baru, namun pada saat yang bersamaan, terjadi peristiwa yang lebih menyita perhatian.  Pasti semua orang akan bilang, momentumnya tidak pas.  Dulu saya berpendapat yang sama, namun, sekarang saya yakin, itu tidak benar, momentumnya sudah pas, yaitu bertepatan dengan peristiwa itu.

Yang penting, kita selalu berusaha menentukan target, goal, objective, apa yang menjadi tujuan kita.  Tentunya kita juga harus mencoba melihat situasi dan kondisi, kapan waktu yang tepat untuk mengeksekusinya.  Namun, kembali, apapun yang kita putuskan, waktu yang kita anggap tepat, itulah waktu yang tepat, momentumnya lah saat itu. 

Jadi, tidak ada momentum yang tidak pas, tidak ada momentum yang hilang.  Semuanya sudah diatur….


One way to gain momentum going is to have constantly greater goals – Michael Korda 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembolan

Frankly Speaking

On your mark, get set...