Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

What is a leader?

Gambar
What is a leader? A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way Semasa perploncoan dulu, saya ingat betul, kami disuruh teriak-teriak What is a leader dst.   Kami harus hafal, kalau tidak hafal akan dapat hukuman.   Begitu pentingnya kata-kata itu dulu. Sekarang, setelah memasuki dunia kerja, saya baru memahami pentingnya kata –kata itu.   Saya jadi mulai mengamati, di antara boss-boss saya, siapa sih yang memenuhi kriteria itu? Knows, goes and shows the way. Waktu saya bekerja di bank, Kabag saya cukup memenuhi kriteria itu.   Beliau pasti bisa menjawab pertanyaan saya (knows the way), saya lihat beliau juga walk the talk (goes the way) dan selalu menunjukan jalan keluarnya (shows the way). Di tempat kerja berikutnya, saya mengalami beberapa kali pergantian boss.   Yang cukup legendaris, memang sangat memenuhi kriteria.   Knows, goes and shows the way.   Walaupun saya tidak sepenuhnya mengetahui apakah si big boss ini goes the way, tapi dari ya

Kupu-kupu

Gambar
 Saya ingin sekali jadi kupu-kupu, ingin bisa bermetamorfosis. Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur , telur kemudian menetas menjadi ulat . Ulat makan selama berhari-hari, lama kelamaan ulat behenti makan dan mulai berubah menjadi kepompong .   Masa kepompong berlangsung selama berhari-hari. Jika telah sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong. Kupu-kupu dewasa berkembang biak dengan bertelur. Dari telur itu, proses metamorfosis dimulai lagi. Nah, saya ingin bisa selalu bermetamorfosis, berubah dari ulat yang bersembunyi dalam kepompong ingin keluar dari kepompong dan menjadi kupu-kupu…. Berbicara tentang kupu-kupu, saya memang senang kupu-kupu, karena terlihat sangat indah.   Waktu bayi-bayi saya masih perlu dijemur di matahari pagi, saya sering menimangnya sambil menyanyikan lagu Kupu-kupu yang lucu.   Begitu batik ngetrend sebagai pakaian kerja sehari-hari, saya selalu senang memilih motif batik kupu-kupu.   Saya juga senang memilih dekorasi yang berbentuk kupu-kup

A new you

Siang ini saya makan siang dengan seorang sahabat lama.   Sahabat saya ini saya kenal saat kuliah dulu, waktu kami berdua masih ibaratnya kertas putih, ga punya masalah sama sekali.   Hidup juga rasanya penuh kebahagiaan, penuh canda dan tawa.   Saya ingat, waktu saya berpacaran, pacar saya ga bisa nyetir mobil, jadi kalau mau kencan, kami naik motor.   Nah, karena saya selalu bawa mobil ke kampus, mobil harus ada yang urus.   Saya pasti minta sahabat saya itu untuk membawa mobil saya dan dia akan dengan senang hati membawanya, karena akan dia pakai jalan-jalan dengan teman se kostnya, secara dia ga punya mobil di sana, jadi kesempatan jalan-jalan pakai mobil. Hahaha…. Nah, saat ini saya bertemu dengannya dalam kondisi yang berbeda.   Kami masing-masing sudah penuh dengan masalah.   Kami jadi berbincang mengenai pertemuan-pertemuan sebelumnya.   Saya pernah bertandang ke kantornya dengan seorang teman lainnya, waktu itu dia sibuk sekali, namun kami menyempatkan diri pergi makan si

The right to be happy

Saya punya teman-teman yang sangat berani menentukan pilihan untuk bahagia.   Ya, saya sangat kagum pada teman-teman ini karena mereka bisa menentukan jalan yang akan ditempuh demi mendapatkan kebahagiaan.   Terlepas dari pandangan orang, atau apa kata orang, mereka memilih jalan yang mereka anggap benar dan dapat membahagiakan dirinya.   Ya, karena happiness is a choice…. Mereka beranggapan, bahwa apapun yang kita lakukan akan selalu menarik dua reaksi, pro dan kontra.   Jadi, benar atau salah itu bisa dilihat dari sudut pandang yang berbeda, karena itu adalah persepsi.   Hal yang menarik, salah seorang teman mengatakan, ingat kan kalau di pesawat terbang, apabila tekanan udara di dalam pesawat berkurang, masker oksigen ke luar, kita harus memakai masker sendiri terlebih dahulu, baru menolong yang lainnya, termasuk menolong anak kita.   Artinya, kita sendiri harus selamat dulu, harus happy dulu, supaya bisa berfungsi buat orang lain.   Wih, saya kagum mendengarnya.   Mereka benar

Happiness is just a tear drop away

Gambar
Itulah kata-kata dari Fairy Godmother di film Shrek 2.  Kalimat itu begitu melekat di hati saya.   Ya, sebenarnya kebahagiaan itu sudah dekat, apabila kita menyadarinya. Yang saya heran, sudah berjuta-juta air mata yang saya tumpahkan, tapi mengapa rasanya kebahagiaan belum datang juga.   Saya jadi berpikir, apakah saya yang tidak menyadari bahwa kebahagiaan saya datang sehabis saya menangis? Saya ingat, tangisan saya cukup terkenal di kantor.   Waktu ada mantan boss saya yang resign, teman-teman bilang, nanti di buku kenangan, di bagian tulisan saya, akan ada noda tetesan air mata.   Hahaha.   Benar saja, ketika harus mewakili teman-teman memberikan sambutan, saya hanya tahan membaca 2 paragraf, sisanya sudah menangis, sehingga saya diminta duduk oleh pak Dirut dan sambutan saya dibacakan oleh karyawati lainnya.   Apakah setelah tangisan itu saya bahagia? Ga juga tuh…. Saya ingat juga, saya menangis ketika marah atau kesal, atau membaca cerita sedih atau menonton film atau

Penglaris

Gambar
Ibu bercerita, waktu masih kanak-kanak, setiap saya masuk ke suatu toko atau restoran, toko yang sepi pembeli jadi ramai oleh pengunjung, begitu pula restoran yang saya kunjungi biasanya jadi banyak yang ikut datang dan makan di situ.  Saya jadi geer banget, saya pikir saya penglaris. Berbekal cerita ibu, saya sering iseng menerapkan ide penglaris itu.   Di beberapa kesempatan, memang berhasil dan tentunya, dengan mengklaim diri sebagai penglaris, biasanya saya dapat diskon yang lumayan dari pemilik toko. Saya juga jadi sering tergerak untuk mendatangi toko-toko yang saya lihat memang sepi pengunjung.   Beberapa kali saya berhasil menarik pengunjung lainnya, walaupun belum tentu membeli, namun saya perhatikan, begitu saya masuk, biasanya ada orang lain yang ikut masuk. Begitu pula dengan restoran.   Saya suka masuk ke restoran yang tidak ada pengunjungnya, beberapa kali memang saya berhasil menarik pengunjung lain untuk mampir dan makan di situ. Namun, sering juga usaha

Miss Move on

Gambar
Sahabat saya bilang, saya miss move on, karena dia menilai saya orang yang gampang sekali move on dari situasi sulit, sesulit apa pun.  Namun sebenarnya, saya tidak semudah itu berpaling, melupakan sesuatu dan melanjutkan perjalanan tanpa berpaling. Ya, memang di beberapa kesempatan, saya berhasil move on, setidaknya di mata orang-orang, saya move on.   Orang kan tidak melihat isi hati saya. Saya bisa move on ketika ditinggal suami saya.   Itu pun karena situasinya memang tidak memungkinkan bagi saya untuk sedih berlama-lama.   Saya move on karena tidak ada pilihan lain.   Bayangkan, kami terpisah state, kemudian terpisah lautan, bahkan terakhir terpisah negara.   Mau tidak mau, saya move on lah. Malah setelah bertahun-tahun, kalau suami saya merasa cemburu pada mantan saya, saya bilang, saya sudah move on, ga akan kembali ke mantan, mending cari yang baru daripada balik ke mantan, karena sudah tau semuanya dan sudah ada luka di hati. Saya tidak suka CLBK.   Hehe. Ketika