Display Picture
Saya juga jarang tulis status, karena saya berpendapat, saya tidak mau menunjukkan perasaan saya pada orang lain. Mungkin pada dasarnya, saya memang orang yang tertutup. Sampai-sampai kolega saya bilang, saya dingin. Yah, biar saja lah. Saya hanya tidak ingin mengumbar perasaan saya. Teman saya sang tukang bunga bilang, dia paling tidak suka tipe orang seperti saya, karena sang tukang bunga justru lebih senang orang yang sering menulis status, apalagi kalau statusnya berduka cita atau selamat, nah, nanti si tukang bunga akan menawarkan bunganya. Jadi, teman saya bilang, mudah-mudahan, orang yang seperti saya tidak banyak. Hehehe.
Apalagi selama masa
sulit saya saat ini, saya sangat gengsi menulis status, karena saya tidak mau
pihak lawan merasa saya terpengaruh atas tindakan mereka. Tapi sempat beberapa kali saya terpaksa
menulis status karena merasa perlakuan mereka sudah keterlaluan.
Pada awalnya, saya malah tidak menaruh apapun di PP saya,
namun kemudian seorang teman menaruh foto saya.
Itu sudah cukup menimbulkan banyak komentar. Saya jadi malu dan sejak itu malah menaruh
gambar lambang negara, padahal awalnya karena bertepatan dengan hari
kemerdekaan.
Di hari saya diberhentikan dari kantor, banyak teman yang
menaruh gambar yang sama dengan saya. Kata
mereka, untuk mendukung saya, berempati dengan saya. Saya sungguh terharu.
Nah, berkaitan dengan status atau picture saya, saya
mempunyai beberapa pengalaman menarik.
Ketika saya sangat marah dengan para lawan politik saya yang dulu saya besarkan,
saya menulis status. Dalam hitungan
detik, sudah ada yang mengontak saya dan menanyakan, apa yang terjadi. Juga beberapa orang menanyakan via
sahabat-sahabat saya. Namun, ternyata
ada keuntungannya buat saya. Beberapa
orang mendaftar jadi downline saya di MLM yang saya ikuti.
Ketika saya menulis status lagi, ada saja keuntungan yang
saya dapatkan. Karena kemudian biasanya
saya mendapatkan bisnis dari orang-orang yang bertanya tentang status
saya. Ini benar-benar di luar dugaan
saya.
Saya perhatikan, banyak orang yang sangat sensitif dengan
status saya, sehingga mereka justru langsung menghindar dari saya, atau tidak
menanyakan namun malahan minta ketemu saya.
Nah, ketika saya sedang benar-benar merasa terpuruk, merasa
semuanya menjadi gelap gulita, sambil menangis saya merubah picture saya. Dalam hitungan detik, para sahabat
menanyakan, bahkan para sahabat bilang, banyak orang yang menanyakan ke
mereka. Namun yang paling saya syukuri,
ternyata pemasangan PP “gelap gulita segelap hatiku”, ada pihak-pihak yang
menanyakan dan ternyata malah menawarkan bantuan buat saya. Malahan ada yang malah menawarkan pekerjaan
buat saya. Saya sungguh terharu….
Dan ketika saya kembali mengganti ke PP yang lama, ternyata banyak juga yang berkomentar, banyak yang baru menanyakan kenapa kemarin gelap. Rupanya teman-teman itu tidak sanggup bertanya ketika saya memasang gambar gelap gulita itu, jadi begitu saya terlihat "normal", mereka baru berani bertanya. Tetap saja, pada akhirnya ada yang menawarkan bantuan.
Dan ketika saya kembali mengganti ke PP yang lama, ternyata banyak juga yang berkomentar, banyak yang baru menanyakan kenapa kemarin gelap. Rupanya teman-teman itu tidak sanggup bertanya ketika saya memasang gambar gelap gulita itu, jadi begitu saya terlihat "normal", mereka baru berani bertanya. Tetap saja, pada akhirnya ada yang menawarkan bantuan.
Saya pikir, ternyata berganti PP saja tetap ada sisi baiknya, asal jangan keseringan, mungkin, hehehe. Juga, rupanya di tengah kegalauan hati saya, kegelap gulitaan masa depan saya, ternyata tetap ada sisi baiknya, everything has the good side….
Komentar
Posting Komentar